WORALOGI (3): Filsuf Eropa dan Harimau Sumatera

redaksi - Sabtu, 10 April 2021 09:57
WORALOGI (3): Filsuf Eropa dan Harimau Sumateragusti (sumber: null)

Oleh: Gusti Tetiro*

Belajar filsafat itu tidak susah, tetapi tidak juga bisa digampang-gampangin. Misalnya, bagaimana cara kita menjelaskan perbedaan karakter filsafat dan cara berfilsafat orang Inggris, Perancis, dan Jerman. Secara singkat, orang bisa bilang kalau fislafat Inggris itu menekankan pengalaman (empirisme), filsafat Perancis fenomenologi eksistensialis, dan filsafat Jerman rasionalis(tik).

Penjelasan macam begini pun tidak memuaskan karena pasti akan ada banyak pengecualian, pun tidak bisa mencakup semua. Baiklah, kalau begitu, kita langsung kepada contoh.

Beginilah cara mereka berfilsafat. Jika orang Inggris ingin mengamati harimau Sumatera, dia akan ke Indonesia dan memasuki hutan-hutan dari Aceh sampai Lampung untuk mengamati harimau, kemudian dia menulis 10 halaman laporan filosofis. Orang Perancis tidak begitu: dia akan ke kebun binatang, melihat harimau yang sudah diamankan, lalu menulis 20 halaman atas hasil pengamatannya. Orang Jerman beda lagi: dia tidak ke hutan di Sumatera atau kebun binatang, dia membaca laporan orang Inggris dan orang Perancis, lalu menulis makalah tentang harimau Sumatera sebanyak 80 halaman. :) :D

Contoh ini pun masih banyak cacah celahnya :D :D :D

Selamat pagi.

*Gusti Tetiro, ‘ana Ende’ yang jago wora.

RELATED NEWS