AHP Angkat Masalah Dana PIP Maumere di Rapat Konsinyering Anggaran Antara Komisi X DPR dan Eselon 1, 2 Kemendikbud
redaksi - Selasa, 11 Juni 2024 12:55JAKARTA (Floresku.com) – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan NTT 1 (Flores, Lembata, Alor & Pantar) Andreas Hugo Pareira, biasa disingkat AHP mengangkat masalah terkait pencairan dana PIP di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT dalam Rapat Konsinyering Anggaran Kemdikbud, Komisi X dan Eselon 1, 2 Kemdikbud , pada Senin (10/6) dan Selasa (11/6) di Hotel JE Marriot Jakarta.
“Saya sudah bawa dan sampaikan di rapat kerja dengan Kemdikbud dan minta Irjen Kemdikbud untuk turun investigasi. Data dan informasi yang disampaikan tim media Floresku.com, telah saya sampaikan di rapat juga,” ungkap AHP melalui pesan WhatApp, Selasa (11/6) siang.
Sebelumnya, melalui media ini AHP menyampaikan kekecewaannya atas pengelolaan dana PIP untuk sejumlah siswa di Maumere, Kabupaten Sikka tidak dikelola sebagaimana mestinya.
Bahkan, AHP meminta tim media Floresku.com dan media lainnya di Maumere untuk terus mengawal dan mengivstigasi untuk mengungkap di mana kendala dan akar masalah terkait dana PIP itu.
Beberapa menit sebelum menerimat keterangan melalui WhatsApp dari AHP, media ini justru mengungkapkan data dan informasi terbaru bahwa diduga dana PIP untuk 29 siswa SDI Iligetang telah lama masuk ke Bank BRI KCP Beru.
“Setelah diprint, ternyata disana tercetak, bahwa pada tanggal 07 Mret 2024, pukul 23.59, dana masuk (saldo awal) senilai Rp 225. 000 masuk ke rekening atas nama Martha Germana D. Namun, pada saat yang sama, dana senilai tersebut dilakukan transaksi debet sehingga total dana menjadi nol rupiah,” ujar Yohanes, orangtua/wali Martha Germana D., siswa peneriman dana PIP asal SDI Iligetang kepada Floresku.com (Selasa,10/6) siang, sambil memperlihatkan buku bank putrinya.
Merespnsos informasi dan data terbaru terkait dana PIP tersebut Kepala SDI Iligetang Simporosa Suriname, SPd.dengan tegas mengatakan: “sekolah tidak mengambil sepeserpun dana pip mohon media telusuri sampai tuntas oknum mana yang telah merampas hak anak anak kami’. (Sandra/Silvia).