Seri 3: Flores dalam Pusaran Perang Pasifik, dan Tragedi Bom Sekutu yang Renggut Nyawa Ma’u, Siga, dkk di Aekana, Nangaroro

redaksi

DI SETIAP lembar berita tentang Perang Gaza dan Ukraina akhir-akhir ini, selalu ada satu benang merah yang menyayat hati: perang tidak pernah membedakan manusia dalam hal jenis kelamin, usia, suku, agama, maupun status sosial.


Seri 2 – Flores dalam Pusaran Perang Pasifik: Pertempuran Senyap di Nusa Nipa

redaksi

Sejarah Perang Dunia II sering diceritakan dari sudut pandang kota besar: Tokyo, Hiroshima, Pearl Harbor. Tapi kisah-kisah dari pulau kecil seperti Nusa Nipa (Flores) menunjukkan bahwa perang global punya jejak di setiap sudut bumi.


Seri 1 – Flores dalam Pusaran Perang Pasifik: Badai yang Datang Diam-diam

redaksi

Kisah romusha, jugun ianfu, penyiksaan tawanan perang, pembatasan kebebasan, dan penderitaan rakyat sipil adalah pengingat betapa rapuhnya kemanusiaan saat kuasa disalahgunakan.


Nipa Do ‘Pahlawan’ Tana Toto, Tak Hanya Pemberani, Tapi Juga Cerdik

redaksi

JELANG HUT ke-80 Kemerdekaan RI , tim redaksi Floresku.com menurunkan ‘Seri Pahlahwan Lokal’, dari wilayah Flobamora. Meski tidak dikenal secara nasional, para pejuang ini telah berjuang secara gagah dan berani, membela martabat warga masyarakat lokal dari kesewenangan kaum kolonial, Hindia-Belanda. 


Dama Seku, Righo Lejo dan Tegu Lise: Simbol Perlawanan Rakyat Ngada Terhadap Belanda Tahun 1907-1909

redaksi

Pada 12 Agustus 1907, pasukan Marsose itu bergerak menuju ke arah barat, ke wilayah Ngada. Mereka merangsek masuk ke pusat-pusat pertahanan rakyat seperti Rowa, Sara, Wogo, Mangulewa, Rakalaba, dan Bajawa.


Motang Rua: Panglima Gerilya dari Manggarai yang Mengguncang Kolonial Belanda

redaksi

JELANG HUT ke-80 Kemerdekaan RI Floresku.com menurunrkan ‘Seri Pahlahwan Lokal’, dari wilayah Flobamora. Meski tidak dikelal secara nasional, para pejuang ini telah berjuang secara gagah dan berani, membela martabat warga masyarakat lokal, dari kesewenangan kaum kolonial.