Panen Perdana Sayur Organik, Langkah Mandiri Labuan Bajo di Tengah Geliat Pariwisata

redaksi - Minggu, 10 Agustus 2025 10:55
Panen Perdana Sayur Organik, Langkah Mandiri Labuan Bajo di Tengah Geliat PariwisataUskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus bersama Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng resmi melakukan panen perdana sayur organik hasil kolaborasi Yayasan Mitra Organik dan Keuskupan Labuan Bajo di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo., Sabtu (9/8). (sumber: Vinsen Patno)

LABUAN BAJO (Floresku.com) — Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus bersama Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng resmi melakukan panen perdana sayur organik hasil kolaborasi Yayasan Mitra Organik dan Keuskupan Labuan Bajo di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo.

Kegiatan ini menjadi tonggak penting untuk menjawab kebutuhan sayur segar yang terus meningkat akibat geliat pariwisata super prioritas di Labuan Bajo. Selama ini, pasokan sayur sebagian besar masih bergantung dari luar daerah, seperti Ruteng dan bahkan luar Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berpotensi menghambat perekonomian lokal dan menambah biaya logistik.

Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus bersama Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng melakukan panen perdana sayur organik hasil kolaborasi Yayasan Mitra Organik dan Keuskupan Labuan Bajo di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo., Sabtu (7/8)

Melalui program Desa Sejahtera Astra, Keuskupan Labuan Bajo bersama Yayasan Mitra Organik melatih petani lokal agar dapat memproduksi sayuran organik bersertifikat internasional dengan standar Amerika, Eropa, dan Jepang. Program ini mencakup pendampingan di lima desa di Manggarai Barat, termasuk Desa Loha, Desa Repi, dan Desa Golo Bilas. 

Target jangka panjangnya adalah menjadikan desa-desa tersebut sebagai sentra pertanian organik yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tapi juga mampu melakukan ekspor.

Selain meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, program ini bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan petani lokal, sehingga berdampak positif bagi perekonomian daerah.

Dalam rangka mendukung inovasi dan efisiensi, rencana pembangunan empat greenhouse dengan konsep smart farming juga sedang disiapkan. Teknologi pertanian modern ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi petani dan pengusaha setempat untuk meningkatkan hasil pertanian yang ramah lingkungan.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, menyambut baik inisiatif ini karena sangat sejalan dengan program prioritas pemerintah pusat, khususnya dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Dengan adanya pasokan sayur organik lokal yang stabil, diharapkan ketergantungan pada pasokan dari luar daerah bisa berkurang, sekaligus membantu menghidupkan ekonomi masyarakat.

Kolaborasi antara lembaga keagamaan, yayasan sosial, pemerintah daerah, dan sektor swasta ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun kemandirian pangan yang berkelanjutan. 

Program ini diharapkan menjadi contoh model pengembangan pertanian organik yang mendukung pertumbuhan pariwisata sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di Labuan Bajo. (Laporan Vinsen Patno/Katolikku.com). ***

RELATED NEWS