Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Yesus menggunakan pelbagai cara untuk meyakinkan para murid akan kebangkitan-Nya. Berulang kali Yesus menampakkan Diri, tetapi banyak orang.belum juga mau percaya.

Perikop Injil Luk 24:35-48 melukiskan tentang para murid yang sedang.berkumpul. Mereka masih galau dan panik. Mereka juga laksanakan syering kehidupan.

Yesus menampakkan Diri dan menyampaikan Salam Damai. Yesus berkata,"Damai sejahtera bagi kamu", (Luk 24:36).

Salam damai dari Yesus datang tepat pada waktunya. Para murid masih berada dalam suasana panik,  cemas dan rakut. Mereka hidup dalam persembunyian.

Salam damai bukan sekedar kata-kata kosong, melainkan anugerah kekuatan dan keteguhan hati yang turun dari atas. Anugerah damai sejahtera diberikan kepada semua orang secara gratis dan cuma-cuma.

Inilah tanda kelimpahan kasih Allah yang tercurah ke dunia. Dan semua orang yang suci dan bersih hatinya berkenan menerima anugerah damai sejahtera dari Allah.

Sebagai pengikut Yesus kita punya tugas untuk meneruskan dan membagikan damai sejahtera kepada orang lain.

Kita menyampaikan salam damai kepada dunia dan orang-orang sekitar. Sebab dunia kita penuh dengan ketidakberesan, permusuhan, konflik, dan kebencian.

Maka banyak orang haus akan damai sejahtera.  Tidak pantas kita sembunyikan dan diamkan damai sejahtera yang telah kita terima.

Ketika kita bagikan anugerah damai sejahtera maka anugerah itu akan semakin bertambah. Damai sejahtera yang kita tidak hilang, melainkan semakin berlimpah ruah.

Karena itu, tugas kita adalah berusaha hidup dalam damak sejahtera. Kita juga diminta untuk menjadi duta damai sejahtera bagi orang-orang di sekitar kita.

Kita bukan hanya omong tentang damai sejahtera, tetapi kita mencintai damai sejahtera serta hidup dalam sukacita dan damai.

Semoga Tuhan Yesus, Raja Damai memberkati kita sekalian!

Kewapante, 24 April 2025