Pesan Inspiratif: Iman Kepada Yesus Mesti Teguh dan Tidak Plin-plan

redaksi - Jumat, 18 Oktober 2024 22:58
Pesan Inspiratif: Iman Kepada Yesus Mesti Teguh dan Tidak Plin-planPater Gregor Nule (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule SVD

Dalam situasi normal dan biasa-biasa seseorang tidak alami banyak kesulitan dalam pengakuan iman dan penghayatannya. Hambatan yang mungkin  sering terjadi adalah kelalaian dan kemalasan.

Tetapi, dalam situasi sulit dan penganiayaan, atau  di tengah lingkungan minoritas sering pilihan dan pengakuan iman mengalami ujian yang berat.

Sejarah menunjukkan bahwa  di masa penganiayaan khususnya yang melibatkan agama dan kepercayaan banyak orang beriman yang setia dan teguh mengakui imannya alami penderitaan dan kemartiran.

Tetapi, ada juga yang menyangkal iman dan kepercayaannya agar hidup aman dan tidak diganggu siapa pun.

Dalam perikop Injil Lukas 12:8-12 Yesus menantang para murid-Nya agar senantiasa setia kepada-Nya dalam situasi apa pun.

Sebab setiap  orang akan mendapat imbalan yang setimpal sesuai dengan pilihannya. Entah  tetap setia mengakui dan mengimani Yesus  atau sebaliknya, menyangkal-Nya.

Yesus berkata, "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakuinya di depan malaikat-malaikat Allah. Namun orang yang menyangkal Aku di depan manusia, akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah", (Luk 12:8-9).

Yesus memberikan kepastian keselamatan pada akhir zaman bagi mereka setia mengimani-Nya serta setia pula menghayati iman dan kepercayaan dalam hidup sehari-hari.

Sebagai pengikut Kristus, kita dituntut untuk mengakui Yesus setiap saat dan di mana pun. Sebab sering terjadi bahwa ada orang yang sepertinya memisahkan antara hidup rohani dengan hidup harian.

Ada orang yang bicara tentang iman, Firman Allah dan hal-hal rohani saat ibadah dan doa. Sedangkan, pada saat-saat lain ia hayati sikap, ajaran dan perbuatan yang sangat bertentangan dengan ajaran iman Kristen. Hidup seolah-olah bukan sebagai orang kristen.

Ada juga orang yang malu hidup sebagai orang beriman dalam kehidupan publik. Tidak berdoa sebagaimana mestinya saat makan atau minum di Restauran atau tempat umum lainnya.

Mungkin ini yang disebut sebagai orang tidak mengakui atau menyangkal Yesus di depan orang lain.

Karena itu, kita mesti sungguh sadar akan pentingnya beriman secara sungguh-sungguh, konsekuen dan tidak plin-plan. Hanya dengan demikian, kita akan tampil sebagai orang yang dewasa dan matang sebagai orang beriman. Semoga!

Kewapante, 19 Oktober 2024.

RELATED NEWS