Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Iman bukan sekedar perasaan dekat atau intim dengan Allah. Iman juga bukan hanya sekedar membangun komitmen untuk bekerja bagi Allah.

Tetapi, iman yang benar dan sejati mesti dibangun di atas dasar pengetahuan mendalam tentang inti iman, yakni Allah dan kehendak-Nya.

Perikop Injil Mat 16: 13-23 melukiskan tentang pengetahuan yang benar tentang Allah dan Yesus, Mesias dan Tuhan.

Itulah sebabnya Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya tentang  siapa diri-Nya menurut orang-orng sekitar.

Ada yang menyangka Yohanes Pembaptis, atau Elia, atau Yeremia atau salah seorang dari para nabi.

Tetapi, Yesus mau tahu tentang pendapat para murid-Nya. Maka. Yesus bertanya, "Apa katamu, siapakah Aku ini?", (16:15).

Atas nama para murid lainnya Petrus menjawab, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup", (Mat 16: 16).

Jawaban Petrus sungguh tepat. Memang Yesus sekedar seorang Nabi atau Rabbi yang luar biasa. Yesus adalah Mesias yang dinantikan, Anak Allah yang hidup.

Maka Yesus menyebutnya yang berbahagia, mempercayakan kepadanya kunci kerajaan Surga, serta kuasa untuk mengikat dan melepaskan.

Sebagai pengikut Yesus yang sejati kita mesti memiliki pengetahuan yang benar tentang Yesus. Bagi kita Yesus bukan sekedar Guru, Nabi atau Sahabat.

Sebab Guru, Nabi dan Sahabat tidak pernah akan menyelamatkan kita. Hanya Yesus, Tuhan dan Juru Selamat akan menyelamatkan kita dari dosa dan memberikan kita hidup yang kekal.

Kita hanya bisa mendapatkan kepastian hidup dan selamat apabila kita percaya dan berpasrah penuh kepada  Allah dan Yesus Kristus, Putera-Nya.

Semoga Tuhan memberkati kita sekalian!

Kewapante, 07 Agustus 2025. ***