Pesan Inspiratif: Kaya Harta, Tapi Miskin Kasih dan Belas Kasihan

redaksi - Kamis, 20 Maret 2025 08:06
Pesan Inspiratif: Kaya Harta, Tapi Miskin Kasih dan Belas KasihanLazarus dan orang kaya (sumber: Katolikku.com)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

SERING terjadi bahwa ada orang yang memiliki banyak harta cenderung menjadi serakah dan kikir. Ia selalu berpikir tentang mengumpulkan sebanyak mungkin harta.

Orang kaya mengumpulkan banyak harta. Ia tidak pernah berpikir tentang penderitaan orang lain, termasuk  mereka yang paling miskin dan bernasib malang.

Perikop Injil Luk 16:19-31 melukiskan tentang Lazarus yang sangat miskin yang setiap hari berbaring di pintu rumah seorang kaya.

Ia tidak punya apa-apa dan siapa-siapa yang bisa menjamin hidupnya. Satu-satunya harapan hidupnya adalah belas kasihan orang lain, khususnya si kaya itu.

Maka ia selalu berbaring di bawah meja makan orang kaya itu.  Ia ingin mengisi perutnya dengan remah-remah yang jatuh dari meja makan si kaya.

Tetapi, ia tidak mendapatkan apa pun karena ia mesti berjuang dengan anjing-anjing,. Ia tidak dapat apa pun. Ia semakin lapar dan menderita.

Ketika Lazarus meninggal dunia  ia menerima  jaminan hidup kekal di surga. Ia dibawa malaikat-malaikat dan menempatkannya di pangkuan Abraham.

Sedangkan orang kaya itu setelah meninggal  ia menetap di dunia orang  mati, di tengah api yang tidak pernah padam.

Lazarus mengalami sukacita kekal   bersama Abraham dan para pilihan di surga. Sebab dalam kemiskinannya ia sungguh berpasrah dan berharap pada Tuhan.

Sedangkan orang kaya itu mengalami hukuman kekal. Orang kaya dihukum bukan karena ia menjadi kaya.

Hukuman itu menjadi balasan atas sikap tertutup, kikir dan masa bodoh terhadap penderitaan orang lain, khususnya Lazarus yang miskin.

Sebagai pengikut Yesus, kita diminta untuk berjuang mendapatkan kekayaan dunia guna memenuhi kebutuhan kita dan menolong sesama.

Karena itu, kita hendaknya membuka mata untuk melihat penderitaan dan kesulitan yang dialami orang-orang di sekitar kita.

Kita hendaknya punya hati terbuka dan penuh belas kasihan untuk menolong orang yang sungguh menderita.  

Orang yang terbuka hatinya terhadap sesama dan berbelas kasihan kepada mereka yang menderita berkenan di matamanusia dan punya banyak sahabat.

Ia juga sungguh berkenan di hadapan Allah, dan pada akhir zaman ia akan menikmati sukacita kekal. Semoga!

Kewapante, 20 Maret 2025

Editor: redaksi

RELATED NEWS