Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

DUNIA kita memang aneh. Banyak kali sulit dipahami karena orang baik dan benar dibenci. Mereka mesti menghadapi banyak serangan musuh.

Orang baik dan benar dituduh macam-macam. Dan tuduhan-tuduhan itu umumnya tidak benar dan palsu. Karena itu, mereka mesti kuat sehingga bisa bertahan dan terus berkanjang dalam hal baik dan benar.

Perikop Injil Yoh 10:31-42 melukiskan tentang pengalaman Yesus berhadapan dengan orang-orang Yahudi.

Orang-orang Yahudi ingin melempari Yesus dengan batu karena Yesus menyamakan diri dengan Allah. Ia dituduh menghujat Allah. Sebab menurut mereka Yesus adalah seorang manusia biasa.

• Selamat Jalan Eyang Titiek Puspa
• Yesus Bersabda: 'Bapa di dalam Aku dan Aku di Dalam Bapa'

Tetapi, Yesus tetap teguh pada kesaksian tentang diri-Nya. Yesus menegaskan bahwa Dia adalah Anak Allah. Dan Yesus minta agar orang-orang Yahudi percaya kepada-Nya.

Atau sekurang-kurangnya mereka diharapkan agar percaya akan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus, dan dengan demikian, mereka boleh mengerti bahwa Yesus dan Bapa adalah satu, (bdk Yoh 10:38).

Yesus tidak gentar sedikit pun, Ia tetap memberikan kesaksian tentang Diri-Nya sebagai Anak Allah, kendatipun orang-orang Yesus terus mau melempari-Nya dengan bati.

Dan, akhirnya, banyak orang percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah dan utusan Allah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.

Sebagai pengikut Yesus, kita mesti sungguh yakin bahwa Yesus adalah Anak Allah dan satu-satunya Juruselamat dunia. Hanya bersama dan bersatu dengan Yesus kita selamat.

Selain itu, kita pun mesti sadar bahwa ketika  kita bertahan dalam kebaikan dan kebenaran kita akan menghadapi banyak tantangan. Mungkin kita akan difitnah dan dituduh macam-macam.

Tetapi, kita mesti tetap teguh dan bertahan dalam kebaikan dan kebenaran.  Sebab pada akhirnya kebaikan dan kebenaran akan tetap menjadi kebaikan dan kebenaran. Semoga!!

Kewapante, 10 April 2025. ***