Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Tuhan menjamin ketenangan, kedamaian dan keselamatan manusia. Ketika seseorang dekat pada Tuhan ia pasti aman, tenang dan selamat. Sebaliknya, jika ia jauh dari Tuhan maka nasibnya tidak menentu.

Perikop Injil Yoh : 8: 1-11 melukiskan tentang nasib seorang wanita yang tertangkap basah melakukan zinah. Ia terancam dilempari dengan batu sampai mati sesuai ketentuan Hukum Taurat.

Syukurlah ia dihadapkan kepada Yesus. Sebab para penuduhnya meminta tanggapan Yesus tentang kasusnya.

Secara tidak langsung Yesus membebaskan perempuan itu dengan pertanyaan menantang kepada para penuduhnya,.

Yesus berkata, "Barang siapa di antara kamu  tidak berdosa hendaklah dia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu," (Yoh 8:7).

Ternyata semua penuduhnya meninggalkan perempuan itu tanpa menghukumnya karena tidak seorang pun merasa bebas dari dosa.

Perempuan itu tidak dirajam oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat karena Yesus ada di dekatnya. Yesus telah membebaskannya dari hukuman rajam.

Yesus juga membebaskan perempuan itu dari dosa lantaran perbuatan zinah. Yesus mengampuni dosanya. Tetapi, Yesus menuntut perempuan itu supaya bertobat dan tidak berbuat dosa lagi.

Bagi Yesus berbuat dosa adalah hal yang manusiawi. Setiap orang pasti berdosa. Tetapi, setiap kali jatuh ke dalam dosa seseorang hendaknya insyaf dan bertobat.

Orang mesti berniat untuk tidak berdosa lagi. Sebab hanya dengan bertobat maka seseorang.akan memperoleh keselamatan.

Sebagai pengikut Yesus, kita mesti selalu dekat pada Yesus. Sebab hanya bersatu dan bersama dengan Yesus kita akan selamat.

Yesus hanya minta satu hal yakni bertobat dan berusaha agar tidak jatuh ke dalam dosa terus-menerus. Semoga!!

Kewapante, 07 April 2025