Pesan Inspiratif Pengalaman Belas Kasihan Allah Membuahkan Tindakan Kasih yang Radikal

redaksi - Rabu, 17 September 2025 23:16
Pesan Inspiratif Pengalaman Belas Kasihan Allah Membuahkan Tindakan Kasih yang RadikalPater Gregor Nule SVD (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

ORANG yang telah menerima banyak patut memberi banyak pula. Ini tanda orang yang tahu bersyukur.

Orang yang menerima sedikit membalas sedikit pula, dan terkadang ia tidak membalas apa pun. Terkadang ada orang menerima, tetapi ia membalas banyak.

Inilah tanda orang yang sungguh tahu bersyukur. Sebab kita selalu menerima banyak sekali dalam hidup sehari-hari. Hanya saja kita tidak sadari dan akui semuanya.

Perikop Injil Luk 7:36-50 melukiskan tentang perbedaan sikap dan pendapat antara orang Farisi dan Yesus terhadap seorang wanita berdosa yang berani menjumpai Yesus di tempat umum.

Yesus membiarkan diriNya didekati dan dijamah wanita itu. Ia membasahi kaki Yesus dengar air mata dan minyak wangi lalu menyekanya dengan rambutnya.

Orang Farisi yang mengundang Yesus menolak tindakan wanita itu. Sebab ia adalah seorang pendosa dan tidak pantas ia mendekati Yesus, apalagi membasahi kakiNya dsn menyekanya dengan rambutnya.

Alasannya karena wanita itu adalah orang berdosa dan najis. Ia dapat menajiskan Yesus.  Sedangkan Yesus adalah Rabi dan Mesias. Wanita berdosa yang mendekati Yesus menyatakan iman kepada-Nya.

Tetapi, Yesus punya pandangan yang berbeda.  Yesus menilai tindakan wanita itu sebagai ungkapan pengakuan atas kelemahan dan dosanya, sekaligus pertobatannya.

Tindakan wanita itu mengungkapkan kasih yang radikal sebagai tanggapan terhadap kasih dan belas kasihan Yesus kepadanya.

Ia telah menerima banyak sekali maka pantaslah ia membalasnya dengan tindakan kasih. Ia rela merendahkan dirinya.

Ia tidak malu membasuh kaki Yesus dengan air mata dan minyak wangi lalu menyekanya dengan rambutnya. Inilah balasan terhadap kasih Allah yang sungguh luar biasa.

Sebagai pengikut Yesus kita mesti belajar untuk menyadari kasih, belas kasih dan kebaikan yang kita terima dari Allah dan sesama. Kita mengakuinya dan membalasnya.

Kita membalas kasih dan belas kasihan Allah dengan bertobat dari dosa, hidup baik dan benar serta memperhatikan orang-orang di sekitar kita.  

Kita telah menerimanya dengan cuma-cuma maka kita mesti membalasnya dengan sukarela. Kita melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk menolong sesama di sekitar kita.

Ketika kita melakukan sesuatu yang baik untuk menolong mereka yang kecil, menderita dan terpinggirkan sebetulnya kita lakukannya terhadap Yesus.

Sebab Yesus secara khusus hadir di dalam diri mereka yang menderita itu. Ketika memperhatikan mereka dengan tulus sebetulnya kita melayani Yesus sendiri..

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Mataloko, 18 September 2025. ***
 

RELATED NEWS