Pesan Inspiratif: Saling Menegur Karena Kasih Persaudaraan
redaksi - Jumat, 12 September 2025 06:32
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Manusia merupakan ciptaan istimewa. Manusia punya banyak kelebihan dan keistimewaan. Tetapi, manusia juga tidak bebas dari kelemahan dan kerapuhan.
Manusia selalu butuhkan orang lain. Sebab tanpa manusia lain seseorang tidak mungkin bisa mencapai kesempurnaan. Dan kita hanya bisa bertumbuh dan berkembang baik jika kita terbuka untuk saling menegur.
Dalam perikop Injil Luk 6:39-42 Yesus menegaskan tentang pentingnya saling menegur saru sama lain.
Menegur kesalahan dan pelanggaran seseorang sangat berguna dalam hidup bersama. Sebab sering orang sulit menyadari kesalahannya. Dan lebih sulit lagi mengakuinya. Jika demikian tidak mungkin ia bisa berubah.
Tetapi teguran sejati mesti dilihat dari motivasinya. Orang saling menegur karena ingin agar orang yang telah jatuh dan melakukan suatu kejahatan sadar akan kesalahannya dan berusaha memperbaikinya.
Karena itu, motivasi teguran mesti tulus dan positif. Teguran demikian akan diterima dengan baik dan penuh syukur. Dan, orang yang ditegur tidak merasa dihina dan dipojokkan.
Selain itu, orang yang menegur tidak boleh merasa diri lebih baik daripada orang lain. Sebaliknya, ia juga mesti merasa diri sebagai seorang terluka yang sarat kelemahan dan kerapuhan.
Teguran sejati merupakan ungkapan kepedulian terhadap kebaikan orang lain. Kita mau agar orang yang telah jatuh bisa bangkit lagi untuk menata hidup baru sehingga menjadi lebih baik.
Memang saling menegur bukanlah hal yang mudah. Saling menegur butuhkan ketulusan dan keberanian di satu pihak. Tetapi, di pihak lain, keterbukaan dan kerendahan hati untuk menerima koreksi atau teguran.
Sebagai murid Yesus kita berusaha untuk saling menegur sebagai ungkapan cinta persaudaraan. Sebagaimana orang tua menegur anak-anaknya semata-mata karena cinta. Demikian pun kita saling menegur semata-mata karena cinta pula.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 11 September 2025