Pesan Inspiratif: Sikap Masa Bodoh Menutup Diri Terhadap Kehadiran Allah
redaksi - Jumat, 12 Desember 2025 09:39
Pater Gregor Nule SVD (sumber: Dokpri)Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Ketika kita membuka diri terhadap seseorang maka semua yang terjadi pada diri orang itu termasuk kata-kata dan perbuatannya mempengaruhi kita.
Sebaliknya orang yamg bersikap masa bodoh hanya memusatkan perhatian pada urusan pribadi..Ia fokus pada diri sendiri dan tidak peduli terhadap orang lain.
Dalam perikop Injil Mat 11: 16-19 Yesus menceritakan perumpamaan yang melukiskan tentang anak-anak yang meniup seruling tapi teman-temannya tidak menari. Atau menyanyikan kidung duka tapi merela tidak menangis.
Perumpamaan ini berhubungan dengan warta tentang kedatangan Yesus yang diawali oleh kehadiran dan pewartaan Yohanes Pembaptis.
Orang-orang Yahudi tidak menerima baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus sendiri. Ketika melihat Yohanes yang tidak makan dsn minum mereka katakan ia kerasukan setan.
Sedangkan Yesus yang makan dan minum mereka sebutNya seorang pelahap dan pemabuk, sahabat para pendosa.
Mereka berpikir negatif terhadap Yohanes dan Yesus karena mereka menutup mata dan hati untuk melihat kebenaran di dalam diri dan pewartaan Yohanes dan Yesus.
Akibatnya mereka tidak mengalami rahmat keselamatan yang ditawarkan oleh Yohanes dan Yesus. Mereka tetap hidup dalam ketertutupan hati serta kesombongan mereka.
Sebagai pengikut Yesus kita mesti membuka hati dan mata terhadap kehadiran dan pewartaan Yohanes Pembaptis dan Yesus.
Yohanes mengundang kita untuk bertobat serta membaharui hati untuk menyambut Yesus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat.
Kita hanya akan selamat dan mengalami damai sejahtera apabila kita membiarkan diri dibaharui oleh Yesus. Kita mesti menerima Yesus dan percaya kepadaNya.
Maka kita mesti menjauhkan sikap kesombongan dan masa bodoh. Kita bukanlah apa-apa jika Tuhan tidak menyatakan hidup dan karyaNya di dalam diri kita.
Semoga Tuhan Yesus menghancurkan sikap ingat diri dan kesombongan kita. Dan semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 12 Desember 2025

