Pesan Inspiratif: Syarat Menghasilkan Buah Melimpah Dalam Hidup Sehari-hari

redaksi - Sabtu, 10 Agustus 2024 08:06
Pesan Inspiratif: Syarat Menghasilkan Buah Melimpah Dalam Hidup Sehari-hariPater Gregor Nule, SVD (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule SVD

SETIAP orang selalu bercita-cita memberikan sesuatu, dan bahkan  yang terbaik bagi orang lain. Bukan supaya dia dipuji dan disanjung-sanjung. 

Tetapi, terutama agar hidup dan dirinya tidak sia-sia. Bisa berarti bagi dunia dan orang lain.

Untuk mencapai cita-cita atau impian itu orang mesti rela berkorban, tidak ingat diri, lupakan keinginan dan minat pribadi. Mau hidup untuk orang lain dan kepentingan bersama.

Kita ikut ajaran Yesus yang menjadi wasiat bagi setiap murid-Nya. Biji gandum mesti jatuh ke dalam tanah dan mati sehingga hasilkan banyak buah. Jika tidak maka ia tetap satu biji saja , (bdk Yoh 12,24).

Yesus adalah biji gandum itu sendiri. Yesus rela menyerahkan Diri, mati di salib, dikuburkan dan setelah tiga hari bangkit dengan mulia dan hidup. Dengan demikian, semua orang yang percaya kepada-Nya selamat dan  hidup.

Inilah kebaikan tertinggi yang dibuat Yesus bagi semua orang dan dunia

Kita juga dipanggil untuk melanjutkan karya keselamatan di dunia. Sama seperti Kristus yang setia kepada Bapa dan kehendak-Nya,  pertama-tama kita mesti sungguh percaya dan setia kepada Kristus dan misi perutusan-Nya.

Sebab misi kita adalah misi Allah sendiri. Maka kita mesti mati seperti biji gandum sehingga bisa hasilkan banyak buah.

Kita mesti rela berkorban untuk kebaikan dan keselamatan banyak orang. Kita tidak hidup dan berkarya untuk kebaikan diri dan kelompok sendiri. Jika demikian kita cuma mau mencari dan  melaksanakan ambisi diri.

Jika kita sungguh setia kepada Kristus dan misi-Nya maka kita akan menghasilkan buah kasih, persaudaraan, belas kasihan, solidaritas, pengorbanan dan pelayanan.

Kita hidup bukan untuk diri sendiri dan keluarga, melainkan untuk mereka yang sungguh menderita, kecil, terpencil dan sungguh membutuhkan uluran tangan kita. Semoga!

Kewapante, 10 Agustus 2024. ***

RELATED NEWS