Pesan Inspiratif: Yesus dan Ajaran-Nya Menuntut Hati yang Baru

redaksi - Kamis, 04 September 2025 23:14
Pesan Inspiratif: Yesus dan Ajaran-Nya Menuntut Hati yang BaruPater Gregor Nule, SVD (sumber: WAG Ledalero 1984)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Orang yang sungguh yakin akan cara hidupnya merasa bahwa cara hidup itu paling tepat.  Ia tidak mau mengubah dan memperbaruinya, apalagi menggantikannya.

Yesus menghadirkan kerajaan Allah dengan ajaran-ajaran-Nya. Ajaran Yesus menuntut keterbukaan untuk menerimanya. Ajaran Yesus pun menuntut cara hidup yang baru.

Tetapi, perubahan cara hidup hanya mungkin  apabila orang bersedia mengubah dan membarui disposisi hatinya.

Perikop Injil Luk 5:33-39 melukiskan tentang pandangan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang mempersoalkan cara hidup para murid Yesus.

Mereka mengkritik para murid Yesus yang tidak berpuasa mengikuti tuntutan hukum Taurat.

Tetapi,  Yesus menanggapi kritikan mereka dan menegaskan bahwa para murid-Nya tidak perlu berpuasa selagi sang Guru, yakni Yesus sendiri, ada di tengah mereka.

Memang puasa itu penting. Dan para murid-Nya hanya akan melakukannya pada waktu yang tepat  untuk menyambut kembali kedatangan Yesus, Guru dan  Tuhan mereka.

Karena itu, Yesus menyadarkan orang-orang Farisi dan ahli Taurat  tentang pentingnya perubahan disposisi bathin dan tingkah laku sebagai syarat untuk menjadi murid Yesus.

Yesus dan ajaran-Nya menuntut hati yang baru untuk menerimanya. Orang yang ingin menjadi murid Yesus mesti bertobat serta mengubah dan memperbarui hati dan tingkah lakunya.

Hanya orang yang memiliki hati yang baru pantas menjadi anggota kerajaan Yesus Kristus. Sebab Yesus dan ajaran-Nya itu laksana anggur baru yang menuntut kantong kulit yang baru.

Sebagai pengikut Yesus, kita.mesti selalu sadar untuk memiliki disposisi hati yang bersih. Maka kita mesti bertobat. Dengan demikian, hidup dan tingkah laku kita diperbarui.

Kita hidup sebagai anak-anak kerajaan Allah. Kita bersikap dan bertingkah laku baik sejalan dengan ajaran dan perintah Allah. Hidup dan tingkah laku kita sungguh berkenan kepada Allah dan sesama

Kita tidak pantas mempertahankan cara hidup lama  yang bertentangan dengan kehendak Allah. Kita mesti hidup sebagai anak-anak kerajaan Allah.

Kita  hidup damai dengan Allah dan  sesama. Kita bersihkan hati dari kebencian dan iri yang memecah belah dan menghancurkan sehingga kita hidup dalam persatuan dan persaudaraan.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 05 Agustus 2025. ***

RELATED NEWS