Petrus Herlimus: Informasi Makanan Bermasalah Harus ke Dinkes, Bukan ke Media
redaksi - Rabu, 01 Oktober 2025 20:23
MAUMERE (Floresku.com) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sikka, Petrus Herlimus, menghimbau seluruh sekolah dan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar segera melapor ke Dinas Kesehatan jika menemukan makanan bermasalah.
Laporan dapat disampaikan langsung melalui call center resmi yang sudah disosialisasikan ke sekolah-sekolah.
Namun, menurut Petrus, selama ini informasi yang diterima Dinkes justru lebih banyak datang dari pemberitaan media, bukan dari laporan guru maupun siswa.
“Kalau kami dapat informasi dari media, biasanya sekolah sudah bubar ketika kami turun. Akibatnya kami tidak bisa mengambil sampel makanan sebagai bahan uji. Padahal peran kami adalah melakukan pengawasan mutu makanan siap saji serta mengantisipasi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB),” ujarnya.
- Selamat! Pemenang Lomba Penulisan Artikel Perpajakan 2025 Diumumkan
- IARFC Indonesia Ajak Anak Muda Jadi Generasi Anti Galbay: Finansial Sehat, Masa Depan Hebat
- FBI Peringatkan Modus Penipuan Baru di WhatsApp, Waspadai Fitur Berbagi Layar
Ia menegaskan, Dinkes telah bekerja all out dalam pengendalian mutu makanan MBG. Nomor call center tim reaksi cepat sebenarnya selalu disampaikan ke pihak sekolah dan disosialisasikan ke siswa. Namun, masih ada kendala komunikasi.
Bahkan, ketika media mencoba mengonfirmasi salah satu kepala sekolah, pihak sekolah mengaku belum mengetahui nomor call center tersebut.
Selain mekanisme pelaporan, Petrus juga menyoroti pentingnya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi dapur penyedia makanan.
Di Kabupaten Sikka, sudah ada delapan dapur yang semuanya mengantongi SLHS. Sertifikat ini menjamin dapur memenuhi standar kebersihan dan sanitasi, sehingga makanan aman dan bergizi.
“Untuk penjamah makanan, semuanya sudah dilatih dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Jadi di konteks dapur sebenarnya tidak ada masalah. Tantangan justru muncul saat proses pemorsian hingga pendistribusian ke sekolah,” jelasnya.
Menurut Petrus, keberadaan SLHS juga menjadi upaya mencegah terulangnya kasus keracunan makanan pada program MBG. Pemerintah ingin memastikan masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman.
Ia kembali menegaskan bahwa call center Dinkes merupakan saluran utama untuk melaporkan keluhan. “Kami butuh laporan langsung, bukan dari media. Dengan begitu kami bisa segera turun dan mengambil sampel untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (Silvia). ***