Prabowo: Saya dan Jokowi Itu 'Hopeng', Bukan Dikendalikan
redaksi - Jumat, 07 November 2025 08:38
Prabowo dan Jokowi (sumber: Istimewa)JAKARTA (Floresku.com) - Presiden Prabowo Subianto menepis tudingan bahwa dirinya dikendalikan atau takut kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dalam nada santai, Prabowo menegaskan bahwa hubungan keduanya justru dilandasi persahabatan.
“Saya dan Pak Jokowi itu ho-peng (sahabat karb, red),” ujarnya sambil tersenyum, saat memberikan sambutan dalam peresmian pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11).
Acara tersebut menandai beroperasinya salah satu investasi asing terbesar di Indonesia, dengan nilai mencapai Rp66 triliun. Prabowo mengakui proyek ini merupakan warisan dari masa pemerintahan Jokowi, yang sejak awal aktif melobi pemerintah Korea Selatan agar perusahaan Lotte menanamkan modalnya di Indonesia.
- Kemensos Ajukan 40 Tokoh untuk Gelar Pahlawan Nasional, Nama Soeharto dan Gus Dur Masuk Daftar
- Pesan Inspiratif: Cerdik Menata Hidup yang Baik dan Benar
- Transformasi Digital BRI Berbuah Pengakuan, Qlola by BRI Raih Penghargaan Anugerah Inovasi Indonesia 2025
“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada Pak Jokowi. Beliau yang dulu melobi Presiden Korea Selatan sehingga investasi besar ini terjadi,” ujar Prabowo. Ia menambahkan bahwa dirinya sebenarnya telah mengundang Jokowi untuk hadir dalam acara peresmian itu, namun mantan presiden tersebut berhalangan datang.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyerukan agar masyarakat Indonesia menghormati jasa setiap pemimpin, tanpa terkecuali. Ia mengutip falsafah Jawa “mikul dhuwur mendhem jero”—menjunjung tinggi kebaikan pemimpin dan mengubur dalam-dalam kesalahannya.
“Setiap pemimpin tentu punya kekurangan. Tapi tugas kita sebagai bangsa adalah menghargai jasa-jasa mereka,” tegas Prabowo di hadapan para pejabat, duta besar, dan perwakilan perusahaan Korea Selatan.
Pernyataan Prabowo itu sekaligus menegaskan kedekatan politiknya dengan Jokowi, sekaligus menjawab spekulasi publik yang menuding adanya bayang-bayang pengaruh mantan presiden dalam pemerintahan barunya. (Leonny). ***

