Angelo Dorong Hilirisasi Pertanian Untuk Produksi Energi Biomassa di NTT
redaksi - Minggu, 16 Maret 2025 12:26
ENDE (Floresku.com) — Senator asal NTT mendorong hilirisasi pertanian terciptanya green energy melalui produksi biomassa dari kayu gamal
“Provinsi NTT khususnya di Kabupaten Ende memiliki potensi gamal yang cukup tinggi. Pemanfaatan gamal bisa dilakukan dengan kerja sama dengan Petani, Pemilik Ulayat, Pemerintah Daerah dan PT Flores Inti Pangan”, ujar Wakil Ketua I Komite II DPD RI.
Angelo berbicara di sela-sela acara Rapat Koordinasi Hilirisasi Sumber Daya Pertanian Wilayah Kabupaten Ende yang diprakarsai oleh Yayasan Tananua Flores dan PT Flores Inti Pangan (Sabtu, 15 Maret 2025).
"Kami baru saja menerima hasil pengujian kalori wood chips gamal yang dikeringkan bisa mencapai level 4.600," ujarnya Angelius Wake Kako yang akrab disapa Angelo.
Lebih lanjut, Angelo mengatakan kalori hasil cacahan (wood chips) gamal yang dikeringkan sudah menyamai kalori batubara.
Seperti diketahui kalori batubara berkisar antara 4.300 hingga 7.000.
Kalori batubara atau nilai kalornya mengacu pada jumlah energi panas yang dilepaskan saat batubara dibakar, biasanya diukur dalam kilokalori per kilogram (kkal/kg) atau kilojoule per kilogram (kj/kg).
Abraham Runga, Perwakilan Flores Inti Pangan mengatakan biomassa yang dihasilkan akan dikirim ke PLTU Ropa.
"Batas minimal kalori biomassa yang diterima PLTU Ropa dan PLTU Bolok sebesar 3.487. Kita berharap ke depan biomassa akan menggantikan batubara yang diambil dari Kalimantan”, ujarnya.
Dengan syarat itu, lanjutnya, PT Flores Inti Pangan mengajak masyarakat NTT untuk menanam gamal sebanyaknya.
“Kita akan melakukan penanaman gamal karena potensi gamal saat ini tidak mencukupi kebutuhan pasokan ke PLTU Ropa - Ende dan PLTU Bolok-Kupang.
"Saat ini sudah dilakukan komunikasi dan MoU dengan pemerintah daerah dan pemilik ulayat agar lahan - lahan tidur ini bisa dimanfaatkan untuk penanaman gamal”, ungkap Abraham.
“Pemanfaatan limbah-limbah pertanian tidak hanya gamal tetapi juga bonggol jagung, sekam padi yang bisa menjadi energi biomassa. Pengolahan biomassa merupakan hilirisasi yang memberikan nilai lebih bagi para petani”, lanjutnya.
Dalam acara konsolidasi ini, PT Flores Inti Pangan bersama Yayasan Tananua Flores melakukan persiapan hilirisasi sejumlah produk pertanian di wilayah Kabupaten Ende.
Ketua Pengurus Yayasan Tananua Flores, Hironimus Pala mengatakan beberapa produk potensial yang diusulkan dalam program hilirisasi adalah kemiri, coklat, pala, jahe, kopi dan jambu mente.
Beberapa hasil kelautan yang dihasilkan nelayan seperti gurita, ikan dan teripang. Sejumlah produk yang diusulkan dari hasil kelautan adalah abon ikan, keripik gurita dan sambal teripang.
Dia meminta masing-masing desa membuat pemetaan kapasitas produksi yang bisa menopang program tersebut.
"Tidak harus satu desa satu produk, bisa digabungkan beberapa desa untuk mendapatkan satu produk unggulan, " tegasnya.
Terkait gamal ini, Ketua Yayasan Tananua Flores mengharapkan respon cepat dari para Kepala Desa sehingga proyek kerakyatan ini bisa ikut meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di Desa.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua dan Pengurus Yayasan Tananua Flores, Kepala Desa dan perwakilan dari 32 desa dampingan Yayasan Tananua Flores dan Pendamping Lapangan. Totalnya hadir berjumlah 100 orang. (*)