Ary Ginanjar Dukung Kemendikdasmen Lahirkan Talenta Digital
redaksi - Minggu, 05 Januari 2025 16:43JAKARTA (Floresku.com) - Pendiri Menara 165 Ary Ginanjar Agustian menyampaikan dukungannya kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah terkait pentingnya penggalian talenta dalam pendidikan dasar dan menengah.
Sekaligus, perlunya dukungan agar lahir talenta yang tepat melalui pelaksanaan kompetensi coding sebagai skills penting yang dimiliki oleh anak-anak Indonesia ke depannya.
Dukungan tersebut disampaikan Ary Ginanjar saat bertemu Mendikdasmen Abdul Mu'ti, di Jakarta baru-baru ini. Kemdikdasmen masih mengkaji secara menyeluruh soal dua mata pelajaran yang baru (AI dan Coding).
- Menkomdigi Dorong Pengrajin Keramik Malang Manfaatkan Digitalisasi
- INFORMASI BUKU: Teknologi Digital Menentukan Masa Depan Ekonomi Indonesia
Sebagai kajian awal, mata pelajaran AI dan Coding akan mulai diterapkan dari kelas 4 SD. Apalagi, dunia terus berubah, sehingga diperlukan sebuah kompetensi dalam menjawab tantangan- tantangan ke depan.
"Maka penguatan teknologi harus dimulai sejak dini. Kami berharap mata pelajaran tersebut sudah bisa diterapkan pada tahun ajaran baru," kata Abdul Mu'ti.
Ary Ginanjar, yang juga Pendiri lembaga pendidikan dan pelatihan ESQ Group ini, berjanji akan berbagi pengalaman konsep belajar mengajar Deep Teaching dan Deep Learning. Kedua mata pelajaran ini sudah diterapkan di ESQ Business School dan Universitas UAG.
"Saya menyambut baik Coding menjadi mata pelajaran pilihan bagi anak sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Lebih bagus lagi, kalau kita bisa mengetahui talenta-talenta yang cocok untuk belajar coding, talenta yang pas untuk belajar coding talentanya harus logika, terstruktur, dan analitik," ujar Ary.
Menurut dia, semua orang ingin anak mereka sukses sesuai dengan minat bakatnya masing-masing. Termasuk para gurunya, perlu dibekali skills yang dapat memfasilitasi serta me-coaching generasi baru menggunakan deep thinking dan deep learning untuk menggali kreativitas dan prestasi anak di bidangnya masing-masing.
Lebih lanjut Ary menuturkan, Talent DNA dapat membantu menemukan bakat anak dengan cepat dan tepat dengan bantuan Artificial Intelligence (AI). Hal ini tentu tidak bisa dilakukan secara manual, karena jumlah talenta yang tersebar tidak merata.
"Cara yang lebih keren lagi bisa dengan memilih anak-anak yang hebat terlebih dahulu di bidang digital, lalu cek apa saja talenta DNA-nya.
Misalnya hasilnya adalah logis, analitis, terstruktur, inovasi. Kemudian, kita (kloning) dengan cara mencari siswa yang memiliki Talent DNA yang sama, baru kemudian latih dia untuk coding," kata dia menjelaskan.
Menurut Ary Ginanjar, dalam proses pembelajarannya untuk siswa SD, terdapat games atau permainan-permainan yang dirancang untuk mengetahui minat dan bakatnya dengan Talent DNA. Sementara, bagi bagi pelajar SMP dan SMA metodenya pun berbeda, namun hasilnya sama.
"Kita dapat menghasilkan generasi-generasi unggul untuk masa depan dan siap menjadi talenta digital yang hebat di Generasi Emas 2045. Maju terus Generasi Emas 2045," ucapnya. (*)