Aset Wisata Hutan Inembele Kian Tergerus Aliran Sungai 'Wae Koe', Anggota DPRD Fraksi Hanura Edi Rihi Minta Pemkab Manggarai Bangun Tanggul

redaksi - Jumat, 07 Juli 2023 11:41
Aset Wisata Hutan Inembele Kian Tergerus Aliran Sungai 'Wae Koe', Anggota DPRD Fraksi Hanura Edi Rihi Minta Pemkab Manggarai Bangun TanggulAnggota DPRD Fraksi Hanura, Edi Rihi Mone (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Selain Wae Rebo, Kabupaten Manggarai juga memiliki sejumlah aset wisata unggalan lainnya yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah aset wisata hutan Inembele yang terletak di Desa Iteng, Kecamatan Satarmese. 

Meski demikian, dari tahun ke tahun, luas wilayah aset wisata hutan Inembele ini kian tergerus oleh aliran sungai 'Wae Koe".

Menurut anggota DPRD Fraksi Hanura Thomas Edison Rihimone, hal itu terjadi karena pada sisi bagian timur hutan tersebut dibuatkan tanggul sementara di sisi bagian baratnya tidak ada.

 Kondisi ini, kata Edi, tentu akan membuat sisi bagian barat hutan Inembele tersebut terus tergerus setiap tahunnya. Karena itu, ia meminta pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai agar bisa menjaga dan memperhatikan kondisi yang ada tersebut.

“Inikan kita dengungkan setiap tahun. Dan kenapa aset wisata hutan Inembele kita harus omong bahwa satu-satunya yang ada di dunia atau satu-satunya yang ada di Flores dimana ada hutan di tengah kota, di tengah pemukiman ada hutan; dan hutan itu hutan yang sangat luar biasa dengan pohon-pohon yang ratusan tahun.” 

"Sebagai wakil rakyat tentu kita berharap pemerintah bisa menjaga baik spot wisata ini karena kalau kita biarkan setiap tahun maka saya pastikan akan terjadi abrasi longsor dan segala macamnya yang berimplikasi kepada tergerusnya hutan ini," ujar Edi Rihi kepada wartawan usai rapat paripurna bertempat di Kantor DPRD Kabupaten Manggarai, pada Kamis 06 Juni 2023.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Edi Rihi tersebut juga menegaskan bahwa selain membuat tanggul, pemerintah daerah juga diharapkan bisa menertibkan dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang mengambil material bebatuan ataupun juga pasir di area sungai 'Wae Koe' yang berada di sekitar aset wisata hutan Inembele tersebut.

Di samping itu, masih kata Edi Rihi, pemerintah kecamatan juga harus turun tangan untuk mengambil langkah tegas dan bila perlu dikeluarkan Perda terkait dengan lingkungan hidup demi menjaga aset wisata ini.

"Jadi bukan hanya tanggul saja yang menjadi perhatian tetapi pengambilan material batu dan pasir yang perlu juga ditertibkan. Itu saja langkahnya," cetusnya.

Pada bagian akhir pembicaraannya, Edi Rihi mengungkapkan bahwa, hutan Inembele adalah salah satu aset wisata yang sangat menarik yang ada di Kabupaten Manggarai. 

Di dalamnya, terdapat sejumlah burung dan pohon yang hidup dan bertumbuh sejak lama sekali. Dan salah satu keunikannya itu, lanjut Edi, setiap tahun ada begitu banyak kelelawar di hutan Inembele tersebut. Selain itu, hutan Inembele juga menjadi penyedia air minum bagi masyarakat setempat kalau terjadi kekeringan yang luar biasa.

"Karena itu, aset wisata hutan Inembele ini mesti dijaga dan diperhatikan dengan baik.
Pada intinya juga bahwa ini tanggung jawab kita semua sebagai wakil rakyat karena saya tidak bertugas sebagai eksekutor. Namun, saya menjalankan tugas pengawasan. Saya memberitahukan kepada pemerintah begitu untuk diperhatikannya," pungkasnya. (Jivansi). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS