LARANTUKA (Floresku.com) - Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat bersama Kementerian Pertanian RI, Prayudi Syamsuri membuka kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) pascapanen pertanian pengolahan komoditi kelapa dan sorgum di Waiwadan, Flores Timur, Jumat, 05 November 2021.

Dalam sambutan awal bersama peserta Bimtek di Gedung Balai latihan kerja (BLK) Sariati, Julie mengatakan selalu berusaha memperjuangkan aspirasi berupa fasilitas dan teknologi untuk membantu para petani NTT, salah satunya di Adonara.

"Di komisi IV saya selalu berusaha untuk memperjuangkan sebanyak-banyaknya aspirasi yang bisa membantu petani kita", ujarnya.

• Vanesa Angel dan Bibi Ardiansyah Telah Berpulang, Beberapa Hari Sebelum Ini Tampak Sangat Ceria
• Di Tengah Euforia Konferensi Polwan Sedunia, Tahukah Anda Siapa Polwan Pertama Berpangkat Jenderal?
• Jenazah Artis Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya

Ia menjelaskan di wilayah NTT, salah satunya Adonara, hampir 85 persen didominasi oleh masyarakat petani. Namun selama ini para petani kerap hidup dalam slogan nasib tak tentu atau nanti ditolong Tuhan.

"Saya agak sedih. Tidak tahu slogan itu sudah ganti atau belum tentang nasib petani yang tak tentu atau Tuhan yang tolong", kata Julie.

Julie berharap setelah kegiatan Bimtek, ada perubahan optimal. Selain alam NTT yang indah dan kaya, hasil bumi pertanian di wilayah Flores Timur juga terbukti berkualitas terbaik.

"Kekayaan alam Flores Timur adalah potensi kita. Jadi tidak ada lagi slogan nasib tak tentu atau nanti Tuhan tolong. Kita harus berkolaborasi sehingga pemberian Tuhan bisa kita kembangkan", kata Julie penuh energik.

Hasil bumi Flores Timur pernah menorehkan prestasi terbaik tingkat dunia, contohnya jambu mente. Presensi kacang mente petani Flores Timur dinobatkan sebagai yang paling berkualitas saat uji klinis tingkat Internasional. Tak hanya mente, lanjud Julie, potensi kelapa juga tak kala berkaliber.