Buku Bunga Rampai Mengenang Pater Servulus Isaak, SVD Diluncurkan di Coffee For Rest, Borong
redaksi - Selasa, 11 Januari 2022 11:18BORONG (Floresku.com)-Buku bunga rampai mengenang Pater Servulus Isaak, SVD berjudul “Discernment Gagasan, Nilai, dan Sikap Hidup,” Penerbit Unika St. Paulus Ruteng 2021, diluncurkan di Coffee For Rest, Kampas-Jati, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur pada Sabtu 8 Januari 2022 lalu.
Opening Speech dalam kegiatan tersebut disampaikan oleh Sekjen Perennial Institute, Marianus M. Tapung.
Marianus mengatakan buku bunga rampai mengenang Pater Servulus Isaak, SVD itu lahir dari inspirasi dan pengalaman saat ada bersama Pater Servulus sejak Pater Servulus menjadi dosen dan pemimpin di Seminari Tinggi Ledalero dan juga saat menjadi pemimpin dan rekan dosen di Unika St. Paulus Ruteng.
- Warga Desa Mbengan, Matim, Kompak Perbaiki Jalan Rusak
- Restorasi Perubahan Iklim di Flores Melalui Kesadaran Masyarakat
- SENDAL SERIBU, Senin 10 Januari 2022: Ikut Yesus: Bertobat dan Meninggalkan Segalanya
Pater Servulus telah menjalankan pelayanannya di berbagai tempat dan pelayanan. Karya pelayanannya ditandai dengan penyembuhan orang sakit, memberikan bantuan kepada orang dalam bentuk makan, bahkan pernah menyembuhkan orang yang dirasuki setan.
"Saya melihat dalam diri pater Servulus ini dapat menyelesaikan masalah baik dihadapi orang perorang, lembaga atau komunitas. Dia juga hadir sebagai pemberi inspirasi untuk banyak orang," ungkap Marianus.
Menurut Marianus, saking sibuknya Pater Servulus melayani orang-orang sakit sampai lupa diri untuk makan dan istirahat.
Sikap hidup Pater Servulus merupakan bagian dari kegiatan sosial karitatif yang perlu diteladani oleh semua pihak, baik di kalangan SVD sendiri maupun kalangan pelaku pastoral gereja di NTT.
Marianus melanjutkan, kegiatan pelayanan seperti ini mesti didukung oleh semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, dan gereja itu sendiri.
Sementara itu,Pius Rengka yang menjadi salah satu pembedah buku mengatakan, Pater Servulus selama hidupnya sangat dekat dengan dirinya.
Staf Khusus Gubernur NTT itu pun mengakui bahwa perjuangan dan keteladanan hidup Pater Servulus untuk kebaikan dan kebenaran.
Menurut Pius, manusia adalah peziarah dan manusia selalu menuju kepada kematian. Kapan manusia mati, itu tidak diketahui. Yang pasti manusia akan mati dan mati itu pasti.
Manusia tidak tau cara mati, tempat mati, dan waktu mati. Namun jika manusia tau maka sebelum menuju kematian, manusia akan melakukan pesta luar biasa.
"Kita ini peziarah dan kita selalu menuju ke sana. Kapan sampai ke sana, kita tidak tahu. Yang pasti kita akan mati dan mati itu pasti," ungkapnya lagi.
- Kabar Gembira, Bupati Sikka Launching Kapal Roro KM. Dharma Rucitra VII Route Maumere-Surabaya
- Kapal DLU Dharma Rucitra VII Mulai Melayani Warga Sikka
- Untuk Memeriahkan Event G20, BPOLBF Jalin Kolaborasi dengan Kemensetneg
Pius menambahkan, Pater Servulus seperti batang lilin, ia memberi cahaya pada kegelapan sambil menghabiskan dirinya sendiri. Karena itu Pius mengajak orang agar melihat Pater Servulus yang tidak terlepas dari konteks kehidupan manusia.
"Mari kita lihat Pater Servulus hidup di dalam konteks. Hidup manusia tdk bisa keluar dari konteks kehidupan sosial," ungkap Pius.
Pius juga mengatakan, ziarah hidup manusia sebetulnya berjuang kepada kebaikan dan kebenaran. Hidup manusia, hidup Pater Servulus dan buku ini seperti lilin yang memberikan pencerahan kepada banyak orang.
"Pater Servulus mangajarkan kita untuk membaca. Dalam injil ada kalimat 'pada mula adalah sabda,' sabda itu kata dan kata itu ditemukan dari membaca," tegasnya.
Selain Pius Rengka, acara launching dan bedah buku itu menghadirkan pembicara lain yaitu Provinsial SVD Ruteng Pater Paulus Tolo, SVD, Editor buku Marsel R Payong, Direktur Perennial Institute Adrianus Nabung sebagai moderator.
Kegiatan tersebut diselingi dengan pertunjukan musik oleh Sheren Loverdy.
Acara launching dan bedah buku tersebut didukung oleh Unika St. Paulus Ruteng, Lembaga Perennial Institute, Stefanus Gandi Family, Lembaga Politician Academy, Cakrawala NTT, Ciko (Cenggo Inung Kopi Online), The Alecto Band, Kopi Tuk, Kelompok Kasih Insanis ODGJ, dan Coffee For Rest. (Filmon Hasrin).***