Restorasi Perubahan Iklim di Flores Melalui Kesadaran Masyarakat

redaksi - Senin, 10 Januari 2022 11:41
Restorasi Perubahan Iklim di Flores Melalui Kesadaran MasyarakatSuasana kick of meeting soal perubahan iklim secara terpusat di Wisma Sesabanu, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. (sumber: Paul K)

HOKENG (Floresku.com) - Gabungan kelompok Koalisi Pangan Baik yang terdiri dari lima Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), bersepakat merestorasi soal isu perubahan iklim yang dampaknya mulai melanda berbagai daerah, termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gabungan Koalisi Pangan Baik itu terdiri dari Yayasan Kehati, KRKP, Yayasan Ayu Tani Mandiri, Yaspensel, dan Ayo Indonesia. Kegiatan ini termaktub dalam kick of meeting bersama para enumerator dari wilayah Flores Timur dan Lembata secara terpusat di Aula Wisma Sesabanu, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur NTT pada Senin, 10 Januari 2022.

"Kita masih terpukau pada hal lain di luar kesadaran tentang perubahan iklim. Dampaknya banyak sekali dan kita semua punya tanggung jawab besar," ujar Koordinator Yayasan Ayu Tani Mandiri, Thomas Uran.

Thomas mengatakan, kegiatan ini harus menyadarkan masyarakat untuk bersama-sama mulai bangun aksi konservasi di wilayah masing-masing, salah satunya di lokasi mata air. 

Menurutnya, manusia tidak bisa mengatasi bencana akibat perubahan iklim tetapi dampaknya bisa dikurangi.

Sementara Ben Asan dari Yaspensel mempresentasikan materi perihal anak muda dan kesadaran perubahan iklim.

"salah satu dampak dari perubahan iklim adalah cuaca hujan dan panas yang sulit diprediksi," pungkasnya.

Semua pemateri mufakat menyoroti dampak perubahan iklim yang melanda berbagai wilayah, salah satunya musibah badai seroja belum lama ini. Para milenial yang dipercayakan menjadi enumerator, diharapkan peka terhadap isu perubahan iklim. (Paul K.)

RELATED NEWS