Bupati Hery Berharap Banyak Tamu Datang ke Festival Golocuru Tahun yang Akan Datang

redaksi - Jumat, 06 Oktober 2023 20:08
Bupati Hery Berharap Banyak Tamu Datang ke Festival Golocuru Tahun yang Akan DatangBupati Herybertus Nabit saat menghadiri parade etnik festival Golo Curu yang berlangsung di pelataran parkir gereja Katedral Ruteng, Kamis (05/10/2023). (sumber: Kominfo Manggarai)

RUTENG (Floresku.com) - Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit,S.E.,M.A berharap akan banyak tamu atau wisatawan yang akan datang dalam penyelenggaraan festival Golo Curu, di tahun-tahun yang akan datang.

 Bupati Herybertus Nabit mengatakan hal itu saat menghadiri parade etnik festival Golo Curu yang berlangsung di pelataran parkir gereja Katedral Ruteng, Kamis (05/10).

Dalam konteks wisata kata Bupati Hery, apa yang sudah dilakukan dan disebut sebagai festival Golo Curu, kita berharap akan banyak wisatawan yang datang  terutama dalam penyelenggaraan festival ini ke depan.

 ‘’Festivalnya adalah buatan tetapi bukan ceritera yang dibuat-buat. Golo Curu adalah cerita hidup sebagian orang Manggarai. Golo Curu berceritera tentang iman sebagian orang Manggarai,’’ungkapnya.

Dikatakan Bupati Hery, pemerintah kabupaten Manggarai menetapkan unggulan dalam pariwisata kita adalah wisata budaya dan wisata religi, dengan mengingat kita memiliki tempat-tempat atau situs-situs yang bisa dikunjungi sebagai tempat wisata religi.

Bupati Hery menuturkan, meski dalam  keterbatasan baik itu pemerintah, pihak Keuskupan dan semua pihak, kita mau menunjukan kita mau menghargai, mengingat dan melestarikan terus menerus apa yang sudah dimulai, sudah dijaga oleh saudara-saudara kita di paroki Karot untuk puncak Golo Curu.

 ‘’Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang mau belajar dan kita akan belajar dari festival Golo Curu 2023 ini, sehingga festival Golo Curu tahun depan akan kita lakukan dengan baik,’’katanya.

Bupati Hery menekankan kiranya kegiatan ini bukan unjuk kekuatan, ini kegiatan keagamaan yang melibatkan semua orang yang mau mengangkat ceritera-ceritera iman, kesaksian iman tentang Golo Curu maupun tempat-tempat lainnya.

 ‘’Mimpinya adalah akan ada festival Golo Curu ke dua ratus, ke lima ratus entah kapanpun itu diselenggarakan. Tapi nama Golo Curu akan tetap ada. Khusus kepada umat paroki Karot yang dengan ikhlas hati menyediakan  Golo Curu sebagai tempat berziarah dan berdoa bagi umat Katolik,’’ungkapnya.

‘’banyak cerita iman, cerita kesulitan hidup dan air mata ketika berkunjung dan berdoa ke Golo curu. Kiranya menjadi tugas kita kedepan mengumpulkan cerita-cerita kecil itu, bahwa ada banyak soal dan masalah dalam rumah tangga diselesaikan awal mulanya dari bukit kecil yang namanya Golo Curu,’’paparnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Drs.Jahang Fansi Aldus menjelaskan, pada tahun 2022 lalu festival Golo Curu diadakan untuk pertama kalinya. 

Dari pengalaman pelaksanaan yang pertama tersebut, tahun 2023 ini panitia  telah menyesuaikan penambahan dan perubahan item-item kegiatan ‘’pada tahun ini ,festival dibuka seluas-luasnya untuk pelaku UMKM, para seniman, pegiat literasi, dan kebudayaan, konten kreator, kelompok-kelompok kategorial gereja dan umat lintas etnik, agama dan usia. 

"Tidak berlebihan kalau kami mengatakan ini sebuah persekutuan atau kanonia, satu dari tugas umat ALLAH di bumi ini,’’ungkapnya.

Sekda Fansi Jahang yang juga ketua panitia festival Golo Curu ini melanjutkan, wajah-wajah persekutuan itulah yang tampak dalam kerja-kerja panitia selama ini, kolaborasi menjadi warna utama dalam rangkaian Festival Golo Curu.

"Tahun ini kami panitia sungguh bersuka cita karena pada akhirnya, setelah berbagai persiapan even yang digelar untuk kedua kalinya ini sangat bergema,’’ujarnya.

‘’Pada kesempatan ini , ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Bapa Uskup Ruteng, kepada Bapak Bupati dan unsur Forkopimda, Romo Vikep dan semua pastor paroki, donatur, pegiat budaya, pegiat literasi dan seluruh panitia yang semuanya telah bersekutu dalam even ini,’’pungkasnya.

Parade etnik dimulai dari patung Kristus Raja kelurahan Bangka Watu ini berakhir di pelataran parkir Gereja Katedral Ruteng.

Dalam acara ini ditampilkan juga ceremony Wae Barong, pentas seni TK dan SD, atraksi ceremony kolosal tarian Rosario, penekanan sirene dan pelepasan balon serta atraksi drum band dari siswa SMA Santu Fransikus Saverius

Turut hadir dalam acara ini, Vikjen Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar,pr, unsur Forkopimda, Pimpinan Perangkat daerah, tokoh masyarakat, tokoh umat, biarawan/biarawati, remaja Masjid, GMIT Imanuel, paguyuban, mahasiswa,siswa dan siswi, utusan paroki dari Manggarai ,Manggarai Timur dan Manggarai Barat serta umat yang ada di paroki-paroki dalam wilayah-wilayah kecamatan Langke Rembong.  (Sumberwww.manggaraikab.go.id)**

Editor: redaksi

RELATED NEWS