Cerita dari Kampus IKIP Muhammdiyah Maumere: Selain Kuliah Stefania Angriaty Jadi Aktivis PMKRI dan Ketua KCK

redaksi - Rabu, 21 September 2022 08:23
Cerita dari Kampus IKIP Muhammdiyah Maumere: Selain Kuliah Stefania Angriaty Jadi Aktivis PMKRI dan Ketua KCK Stefania Angriaty Ketua Komunitas Civitas Katolik (tengah) didampingi Pengurus. (sumber: Rian)

MAUMERE (Floresku.com) - “Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere adalah rumah belajar kita bersama.” Itulah sepenggal kalimat yang diungkapkan oleh Stefania Angriaty salah satu mahasiswa IKIP Muhammadiyah Maumere.

Kepada floresku.com (21/09), wanita kelahiran Wolomarang 5 Agustus 2001 dari pasangan Silvester Jando dan Agenes Sensiana (+) dengan senyum yang khas mengisahkan bahwa, IKIP Muhammadiyah Maumere adalah kampus yang sangat menjunjung tinggi nilai toleransi antara sesama.

"Disana tempatnya belajar, dan saya menemukan nilai toleransi yang sesusunguhnya, tidak ada diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau sebaliknya, karena bagi saya ilmu bukan soal seberapa kita belayar jauh tapi seberapa kita mau belajar dan proses".

Angriaty bercerita, bahwa sedikit sekali anak-anak Maumere setelah tamat SMA melanjutkan kuliah di Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere, kebanyakan kuliah di luar, tetapi baginya memilih kuliah di kampus IKIP Muhammadiyah Maumere selain biaya kuliahnya bisa di jangkau, ada beasiswa, serta ada dispensasi bagi orang tua yang kurang mampu.

"Bayangkan kalau kita uang kuliah belum bisa bayar, kita bisa bayar cicil, dan bagi orang tua yang petani seperti saya bisa menjual hasil komiditi di Kampus dengan harga sesuai harga pasaran".

Selain biaya kuliah yang bisa di jangkau, Angriaty juga mengutarakan bahwa, ada berbagai kegiatan intra kampus yang menjadi tempat untuk kita bisa berproses dan belajar untuk menambah ilmu. di Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere selain kita belajar di BEM kita juga bisa belajar di Komunitas Civitas Katolik (KCK).

Aktivis PMKRI DAN Ketua KCK

Angriaty, mahasiswa semester lima jurusan Matematika di kampus IKIP Muhammadiyah Maumere, selain belajar dan mengejar nilai akdemiknya di kampus, di luar kampus dia juga aktiv sebagai aktivis PMKRI Cabang Maumere. Baginya ilmu tidak hanya di kampus.

Berbekal pengelaman sebagai aktivis PMKRI, di kampus Angriaty juga menjadi Ketua Komunitas Mahasiswa Katolik (KMK). Baginya tidak mudah menjadi Ketua KCK di salah satu kampus yang mayoritasnya Islam.

Melalui perjuangan yang panjang akirnya KCK yang sebelumnya tidak mendapatkan izin dari rektor sekarang sudah mendapatkan SK. Sehingga mempertegas tidak hanya komunitas muslim di kampus IKIP Muhammadiyah Maumere tetapi teman-teman yang lain juga bisa.

"Ini sebuah penghormatan, serta kita mau menunjukan bahwa tidak ada diskriminasi serta intoleran, disana kita meliki kesempatan serta ruang yang sama untum belajar." Ungkapnya

"Jadi bagi adik-adik SMA yang ingin melanjut pendidikan di Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere jangan takut. Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere rumah belajar kita bersama disana kita akan belajar nilar toleransi sesusunguhnya". (Rian)

Editor: redaksi

RELATED NEWS