Cerita Sukses Adryan, Teknisi Kapal yang Jadi Pengusaha Ayam Petelur, Raup 750 Ribu per Hari

redaksi - Selasa, 23 November 2021 23:03
Cerita Sukses Adryan, Teknisi Kapal yang Jadi Pengusaha Ayam Petelur, Raup 750 Ribu per HariHardyan Widyo Isworo (35) pengusaha ayam petelur di Sikka (sumber: Ist)

MAUMERE (Floresku.com) - Keputusan mengubah profesi pada waktu yang tepat dan dengan motivasi yang benar dapat membawa berkah dan kesuksesan. Setidaknya, itu yang dialami Haryan Widyo Isworo (35), pria yang awalnya  adalah seorang tekanga teknisi kapal. 

“Saya dulunya bekerja sebagai tenaga teknisi kapal di Kalimantan. Juga pernah menjadi tenaga teknisi di PLN wilayah Flores Bagian Timur di Maumere,” ujanrya kepada kontributor media ini, VJ Chabarezy Jr. pada Selasa, 23 November 2021.

 Setelah berubah profesi menjadi perusaha ayam petelur, Hardyan meraup  meraup keuntungan berlipat-lipat, hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Hardyan Widyio Isworo yang akrab didisapa Adryan ini mengaku niatnya untuk beralih profesi terjadi secara kebetulan. “Suatu ketika saya menyambangi tempat usaha budidaya ayam ras petelur yang berlokasi di RT 015/ RW 005 Dusun Bolawolon, Desa Tana Duen Kecamatan Kangae. Setelah mempelajari seluk beluk berternak ayam petelur dan memperhitungkan peluang pasarnya, saya kemudian resign dari PLN, dan memulai usaha sebagai peternak ayam petelur sejak Januari tahun ini (2021, Red),” turutnya.

Adryan menuturkan bahwa ia memulai usaha berternak ayam petelur semenja Januari tahun 2021 yang lalu. 

“Dari persiapan kandang hingga  pengadaan bibit saya lakoni sendiri. Bibitnya saya datangkan dari Pokpan Surabaya,” ujarnya lagi.

Adryan mengatakan untuk  memuka usaha ini, ia menyediakan modal awal sekitar 200 juta rupiah. "Itu sudah termasuk pembuatan kandang dan pengadaan 540 ekor anak ayam yang baru berumur tiga hari dari Pokpan Surabaya," kata Dia.

Ardyan mengisahkan,  ke 540 ekor ayam tersebut sudah mulai berproduksi atau bertelur sejak akhir Agustus lalu. 

“Setiap hari dirinya bisa panen sekitar 470-an butir telur. Kemudian langsung diantar kepada para pelanggannya sesuai dengan permintaan mereka,” jelasnya.

Ardyan menambahkan bahwa setiap hari ia bisa menjual hingga 15 papan dengan harga per papan 50 ribu rupiah per pappan. Dengan demikian total pendapatan per hari sekitar 750 ribu rupiah.

Adryan mengatakan motivasi untuk beralih ke pengusaha ayam petelur, sebetulnya hanya ia ingin mencoba pekerjaan di dunia usaha yang baru.  Ternyata hasilnya cukup menjanjikan, bahkan memperoleh keuntungannya cukup bagus.

 Adryan juga berencana akan membangun satu kandang yang lebih besar lagi.

Hebatnya, Adryan tidak menikmati sendiri hasil usahanya. Sebab, dari hasil panen telur tersebut ia juga berbagi kepada orang lain. “Saya pernah membantu dengan menyumbangkan kepada warga desa Tana Duen khusunya untuk anak-anak yang mengalami gizi buruk atau stunting,” ujarnya. (Oleh:  VJ Chabarezy Jr)***

RELATED NEWS