Cuaca Kering Dongkrak Harga Kakao Global Capai Rekor Tertinggi

redaksi - Jumat, 09 Februari 2024 13:20
Cuaca Kering Dongkrak Harga Kakao Global Capai Rekor Tertinggi Kakao (sumber: Istimewa)

JAKARTA (Floresku.com) - Harga kakao global mencapai rekor tertinggi baru akibat cuaca kering merugikan tanaman di Afrika Barat. Harga kakao di pasar komoditas New York mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa pada Kamis (8/2).

Harga bahan utama pembuatan cokelat kini mencapai $5.874 (sekitar Rp92 juta) per ton. Harga ini meningkat dua kali lipat sejak awal tahun lalu.

Melonjaknya harga kakao telah mencapai konsumen dan menekan produsen cokelat besar. Kepala eksekutif perusahaan produsen cokelat terbesar di dunia, Hershey, Michele Buck mengatakan tidak menutup kemungkinan memasang harga baru.

"Harga kakao yang bersejarah diperkirakan akan membatasi pertumbuhan pendapatan tahun ini. Kami tidak bisa membicarakan mengenai penetapan harga di masa depan,” kata Michele Buck saat berbicara dengan para analis, Kamis, seperti dikutip dari BBC.

“Mengingat kondisi harga kakao, kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki, termasuk penetapan harga, sebagai cara untuk mengelola bisnis.”

Pernyataannya muncul ketika Hershey mengumumkan hasil keuangannya selama tiga bulan hingga 31 Desember. Angka-angka tersebut menunjukkan penjualan turun 6,6 persen karena konsumen terimbas inflasi mengurangi belanja makanan manisan.

Bulan lalu, Mondelez, produsen Cadbury, mengidentifikasi kenaikan harga bahan baku sebagai salah satu tantangannya di tahun depan. Chief Financial Officer Luca Zaramella mengatakan perusahaannya mengalami "peningkatan signifikan pada kakao dan gula".

Harga kakao telah terdongkrak akibat buruknya panen di Afrika Barat, yang menghasilkan sebagian besar pasokan global. Fenomena cuaca El Niño telah menyebabkan cuaca lebih kering di Ghana dan Pantai Gading.

Dua wilayah ini merupakan produsen biji kakao terbesar di dunia. Suhu panas dan perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim dapat berdampak pada hasil panen. (SP). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS