MAUMERE (Floresku.com) - Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, merayakan hari jadinya yang ke-57 dengan penuh syukur dan semangat kebersamaan. 

Perayaan Misa Syukur yang digelar di halaman kantor desa berlangsung khidmat dengan misa syukur yang dipimpin oleh Romo Matius Jado, meski hujan mengguyur sejak sore.

Dalam homilinya, Romo Matius memberikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat Desa Watuliwung yang selama lebih dari setengah abad mampu menjaga harmoni serta bekerja sama membangun desa. Ia berpesan agar semangat kolaborasi antara pemimpin dan warga terus dijaga sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan zaman.

Antusiasme warga tampak jelas. Seluruh kursi di panggung yang disiapkan panitia terisi penuh, menunjukkan rasa bangga dan cinta masyarakat terhadap tanah kelahirannya.

• Warga Golo Ndari Laporkan Kades ke Kejari Mabar, Diduga Rugikan Negara Rp1,2 Miliar
• BRImo Buktikan Daya Tariknya, Transaksi Harian Melonjak ke Rp25 Triliun
• Peristiwa di Kapela Biara Beato Dionisius Wairklau, Maumere, Polisi Selidiki Dugaan Vandalisme

Penjabat Kepala Desa Watuliwung dalam sambutannya menegaskan pentingnya tema peringatan tahun ini, “Desa Maju, Budaya Lestari.” Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus berinovasi demi kemajuan desa, tanpa melupakan akar budaya dan tradisi yang menjadi identitas Watuliwung.

Sementara itu, tokoh adat Petrus Daniel menyampaikan rasa syukur karena baru di usia 57 tahun, Desa Watuliwung untuk pertama kalinya merayakan hari jadinya secara resmi. Ia menegaskan bahwa ungkapan adat “Liwung Linok Liwung Lawat Watu Ngasung, Nian Arat Uma Laju, Menik Ganu Ara Wuan Daha” merupakan simbol kebanggaan dan ikatan batin masyarakat Watuliwung terhadap tanah leluhur.

Perayaan ini menjadi momentum bersejarah bagi warga Watuliwung untuk membangkitkan kembali semangat kebudayaan, memperkuat persatuan, dan menatap masa depan dengan penuh harapan. (Silvia). ***