JAKARTA (Floresku.com)  – Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa diplomasi kuliner kini menjadi salah satu strategi penting dalam mempromosikan Indonesia di kancah global. 

Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 1.221 restoran Indonesia yang tersebar di berbagai negara.

Menurut Arrmanatha, diplomasi gastronomi bukanlah hal baru. Ia menilai, upaya mengenalkan cita rasa nusantara bahkan telah berlangsung sejak lama dalam interaksi antarbangsa. 

“Diplomasi kuliner itu merupakan salah satu alat diplomasi yang telah kita laksanakan sejak lama. Bisa dikatakan diplomasi kuliner adalah pekerjaan yang paling tua,” ujarnya saat peluncuran Program Rasa Rempah Indonesia (S’RASA) di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (28/8).

Program S’RASA digagas melalui sinergi enam kementerian, termasuk Kementerian Luar Negeri, sebagai bentuk kolaborasi memperkuat branding kuliner nasional. 

• Duka di Minneapolis: Dua Anak Tewas dalam Penembakan Brutal di Gereja di Lingkungan SD Katolik
• PMKRI Maumere Kecam Brimob, Desak Presiden Copot Kapolri Usai Ojol Tewas Ditabrak
• Pesan Inspiratif: Berani dan Rela Korbankan Diri untuk Menegakkan Kebenaran

Arrmanatha menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh upaya membawa kuliner Indonesia mendunia dengan memanfaatkan ekosistem perwakilan Indonesia di luar negeri.

“Kami telah melakukan survei dari 132 perwakilan di luar negeri. Hasilnya, saat ini ada 1.221 restoran Indonesia yang beroperasi di berbagai belahan dunia,” jelasnya.

Hasil survei juga mencatat lima kuliner Indonesia paling populer di luar negeri, yakni sate, nasi goreng, gado-gado, rendang, serta berbagai olahan mie. 

Menurut Arrmanatha, kelima kuliner ini bisa menjadi titik awal penting untuk menyusun standar rasa yang seragam.

“Ini awal yang baik agar kita bisa bekerjasama membuat kelima masakan ini memiliki standar rasa sama di setiap restoran Indonesia di luar negeri,” katanya.

Diplomasi kuliner dipandang sebagai momentum strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan pengaruh budaya sekaligus memperkuat posisi ekonomi kreatif. Dengan popularitas makanan khas yang semakin dikenal, pemerintah berharap branding kuliner Indonesia semakin kuat di panggung internasional.

Peluncuran program S’RASA diharapkan menjadi tonggak penting bagi diplomasi kuliner Indonesia, tidak hanya memperluas jaringan restoran, tetapi juga menghadirkan rasa autentik nusantara yang menyatukan identitas bangsa di mata dunia. (Rachel). ***