'Etu Cawa': Cita Rasa Ladang Orang Ute di Flores Tengah

redaksi - Minggu, 26 Oktober 2025 11:38
'Etu Cawa': Cita Rasa Ladang Orang Ute di Flores Tengah'Etu Cawa', nasi jagung ala Ute. (sumber: Silvia)

MALASERA (Floresku.com) - Bagi masyarakat tradisional Ute di Flores Tengah, hidup berladang adalah bagian dari tradisi turun-temurun. Di ladang mereka menanam padi dan jagung, dua bahan pokok yang kemudian menjadi sumber makanan utama. 

Salah satu olahan khas yang disukai adalah 'Etu Cawa': nasi jagung yang dimasak dari campuran beras dan jagung giling. 

Hidangan ini bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi dan hemat, sehingga sering disebut sebagai makanan rakyat yang menyehatkan.

Proses pengolahan jagungnya sederhana, namun sarat makna gotong royong dan ketekunan. Jagung tua dipetik dari batang, dijemur dua hingga tiga hari tergantung panas matahari, lalu ditumbuk -menggunakan alu dan lesung- atau digiling hingga terpisah antara tepung halus dan butiran kasar. 

Bagian butiran inilah yang kemudian dimasak bersama beras. Takarannya bervariasi—biasanya tiga bagian beras untuk satu bagian jagung—menyesuaikan selera dan kebutuhan keluarga.

‘Etu Cawa’ sering disajikan dengan lauk sederhana seperti sayur daun pepaya, ikan asin, atau sambal tomat. 

Rasanya gurih alami dengan tekstur yang sedikit kenyal, membuat siapa pun yang mencicipinya merasa pulang ke akar tradisi. 

Di banyak rumah, makanan ini juga dianjurkan bagi orang yang sedang sakit karena lebih ringan di perut dan kaya serat. 

Dari dapur sederhana di perkampungan di tanah  Ute, ‘Etu Cawa’ menjadi simbol kebijaksanaan lokal: hidup sederhana, bergizi, dan penuh rasa syukur. (Silvia). ***

RELATED NEWS