Nasi Kacang Khas Sumba, Mau Coba?
redaksi - Minggu, 26 Oktober 2025 11:20
Nasi Kacang Khas Sumba (sumber: Anie)WEETABULA (Floresku.com) - Mencampur kacang atau polong-polongan dalam nasi sudah menjadi kebiasaan lama di berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tradisi ini tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga menambah nilai gizi, terutama serat dan protein nabati. Biasanya, masyarakat menanak nasi bersama kacang merah, kacang hijau, atau jenis polong lain yang mudah diperoleh di ladang atau pasar tradisional.
Suatu ketika di sebuah pasar tradisional di Sumba, saya menemukan jenis kacang unik yang disebut “nasi kacang”. Bentuknya mirip black-eyed bean, dengan warna beragam: krem, merah marun, hingga kehitaman.
Seorang penjual bercerita, “Rebus kacangnya setengah matang dulu, baru campur dengan beras dan masak seperti biasa.”
Cara sederhana itu ternyata menghasilkan nasi yang lebih pulen dan beraroma khas.
Saat mencoba sendiri di rumah, saya tak membuang air rebusannya, melainkan memasukkannya bersama beras ke dalam panci. Hasilnya luar biasa: nasi berwarna sedikit keemasan, lembut, dan gurih alami tanpa tambahan bumbu.
Kombinasi beras dan kacang ini terasa menghangatkan, cocok disantap bersama lauk apa pun — mulai dari ikan bakar hingga sambal lu’at khas NTT.
Dalam resep lain, saya juga pernah menanak nasi kacang hijau, dan hasilnya serupa: harum, lembut, serta memberi sensasi kenyang lebih lama. Rupanya, rahasia kelezatan nasi di NTT bukan hanya pada berasnya, tetapi juga pada kacang yang menyertainya. (Anie). ***

