Gubernur NTT Kunker di Enam Kabupaten Wilayah Flores

Redaksi - Selasa, 25 Mei 2021 17:35
Gubernur NTT Kunker di Enam Kabupaten Wilayah FloresGubernur NTT Viktor didampingi Dirut Bank NTT (kiri) Dirut BPOPLBF Shana Fatina (kedua dari kiri), dan Bupati Manggarai Timur Andreas Agas, di salah satu destinasi wisata di Colol, Kabupaten Manggarai Timur (sumber: MC Matim)

ENDE (Floresku.com) - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja bersama rombongan di Wilayah Flores selama lima hari, mulai  dari tanggal 21 hingga 25 Mei 2021.  Pada hari kelima, Selasa (25/5) Gubernur Viktor  berada di Desa Detusoko, Kabupaten Ende. 

Gubernur Viktor mengatakan, kunjungan kerja dilakukan untuk memastikan pembangunan dilapangan berjalan dengan baik dan membangun kesepakatan bersama dengan Bupati dan stakeholder terkait.

Gubernur Viktor mengawali kegiatan kunjungan kerjanya dari  Kabupaten Manggarai Barat. Selanjutnya dia bersama rombongan menuju ke Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan Ende .

Di Manggarai Barat, Gubernur Viktor meresmikan SMKN 3 Komodo, mengunjungi TPA di Desa Golobilas dan bermalam di Lembor.

Gubernur Viktor saat memberikan Kata Sambutan di Ruteng (MC Manggarai)

Di Manggarai

Rombongan Gubernur Viktor tiba di Ruteng,  Kabupaten Manggarai  pukul 10.00 Wita. Rombongan Gubernur diterima ritus adat Tuak Curu oleh Bupati Manggarai Herybertus G .L. Nabit didampingi Wakil Bupati Heribertus Ngabut serta Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Ny.Meldi Hagur Nabit, bertempat di halaman kampung Ka Kelurahan Wali Kecamatan Langke Rembong.

Dalam sambuntannya Gubernur Victor Laiskodat mengatakan, ada dua karakter yang ditakutinya, yakni pertama karakter bawahan yang pintar luar biasa tapi rakus. “Karakter kedua rajin luar biasa tapi bodoh. Ini dua-duanya berbahaya,” ungkap Gubernur Victor Laiskodat.

“Yang satu kerjanya mencuri terus, saking pintarnya dan setengah mati kita lawan. Yang satu dia rajin, dia kerja semua, apa yang dia kerjakan salah semua, dan kita juga harus perbaik setengah mati,” ujarnya disambut tawa undangan yang hadir.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Victor mengatakan menaruh harapan besar pada duet kepemimpinan Hery-Heri yang diyakini memiliki determinasi dalam memimpin. “Hati-hati punya bawahan pintar tapi rakus, rajin tapi bodoh,” tuturnya.

Selain itu Gubernur Victor juga menaruh rasa optimis di bawah kepemimpinan Hery-Heri. “Pa Bupati ini, anak muda yang berpikir progresif dan memiliki kerja keras dan cerdas. Tapi ada yang kerja keras, tapi tidak cerdas,” ungkapnya.

Dikatakan Gubernur, di saat kompleksitas masalah luar biasa, maka terapinya harus luar biasa bukan terapi biasa. “Makanya kalau survey tidak suka Gubernur NTT pasti banyak, karena terapi Gubernur orang tidak suka. Orang kalau berada dalam zona nyaman dan tidak mau berubah, ini yang bahaya,” katanya.

Gubenurt Viktor di stand Deskranada Manggarai

Di Manggarai Timur

Selanjutnya Gubernur Viktor bersama rombongannya menuju Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur serta bermalam di Desa Colol.

"Kunjungan kerja yang kami lakukan dalam jumlah besar, untuk memastikan tidak adanya hambatan dalam pembangunan, dan manakala ada, langsung kita selesaikan saat itu juga karena ada permasalahan yang hanya bisa diselesaikan oleh pemimpinnya," ungkap Gubernur Viktor saat menyampaikan sambutan di Desa Colol Manggarai Timur yang dihadiri Bupati Manggari Timur Andreas Agas, Sabtu (22/05).

Gubernur NTT mengatakan sebagai daerah Pariwisata, tidak ada alasan lagi untuk kerja lambat, harus kerja cerdas, cepat dan tepat, karena pembangunan yang di lakukan yaitu manusianya, infrastrukturnya, pendidikannya, kesehatannya, ekonominya, pertanianya dan aspek lainnya yang berbasis Pariwisata.

Sebagai Gubernur,  jelas Viktor,  kunjungan kerja dilakukan harus memberikan solusi atas permasalahan pembangunan yang terjadi disini (Colol) dan sepakat bersama Pemerintah Kabupaten dan stakeholder pembangunan terkait untuk membagi peran agar memenuhi ekspektasi dan imajinasi para wisatawan yang berkunjung ke sini.

Kunker ini juga lanjut Gubernur Viktor untuk berwisata dan menginap untuk menikmati keindahan alam dan menikmati Kopi Colol yang enak, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat penyedia penginapan, makanan dan minuman.

Sementara itu, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas mengatakan mempromosikan Kopi Colol beserta narasinya kemudian mendesainnya dengan tampilan sachet sekaligus sebagai marketingnya.

"Kopi Colol memiliki cerita tersendiri ditempat ini yang tentunya kami narasikan untuk menumbuhkan minat bagi para wisatawan berkunjung ke tempat ini dan menikmati kopi tersebut," ungkap Bupati Agas

Dijelaskan Bupati Andreas Colol merupakan daerah yang berkontribusi bagi Manggarai dalam hal komoditi kopi, dengan memanfaatkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium maka kopi Colol perlu didesain dalam bentuk suchet.

"Saya bersedia menjadi marketing untuk memasarkan kopi ini diseluruh hotel disana (Labuan Bajo) tentunya hal ini butuh dukungan Pemprov, Bank NTT dan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo," tegas Bupati Andreas.

Pada Minggu (23/5) Gubernur meresmikan Lopo Dia Bisa Ad Lumen dan meletakan batu pertama pembangunan asrama BLK Komunitas Seminari Pius XII di Kisol, Manggarai Timur.

Gubernur NTT Viktor  dalam kunker  Ngada

Di Ngada

Selanjutnya, pada Minggu (23/5) sore rombongan Gubernur NTT  bergerak ke wilayah Kabupaten Ngada.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Gubernur Viktor melihat langsung kebun jahe milik Bupati Ngada Andreas Paru di Desa Watunai, Kecamatan Golewa Barat.

Gubernur Viktor memberikan apresiasi kepada Bupati Andreas Paru karena telah mengambil langkah dengan membuka kebun jahe. Untuk itu dirinya meminta langkah inovatif harus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka untuk mendorong peningkatan ekonomi. 

"Saya yakin sebelum bupati menanam jahe, daerah ini tidak seperti sekarang ini. Khususnya saya, memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah. Kita bersyukur sebagai pemimpin di daerah ini dapat mengambil langkah-langkah seperti ini," ungkapnya.

Bupati Ngada  Andreas Paru saat berada di kebun jahe miliknya di Desa Radabata (Foro: istimewa)

Sementara itu, Bupat Ngada Andreas Paru dalam sambutannya mengatakan bahwa, lahan jahe seluas tujuh hektar tersebut digarap hanya semata-mata memberikan contoh dan motivasi serta inovasi kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Ngada.

"Sehingga komoditi-komoditi unggulan yang mempunyai nilai ekonomisnya sangat tinggi dapat dimaksimalkan oleh masyarakat," ungkapnya.

Dijelaskan Andreas, pemerintah daerah Kabupaten Ngada dibawah kepemimpinannya bersama dengan Wakil Bupati akan memaksimalkan potensi-potensi yang ada. Potensi yang paling utama yakni sektor pertanian dan pariwisata.

Dijelaskannya, banyak lahan pertanian milik masyarakat yang belum dikelolah dengan baik. Untuk itu, jika semua lahan-lahan tersebut dimaksimalkan maka akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Guberbur Viktor di Mbay - Nagekeo

Di Nagekeo

Ketika berada di Nagekeo, Senin (24/5) Gubernur  Viktor  melempar ide untuk menggabungkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi. 

Menurut dia, perlu ada desain kelembagaan untuk menggabungkan atau mengkolaborasikan BUMDes dan Koperasi di tingkat desa.

Hal tersebut, kata dia, berkaca dari status NTT sebagai provinsi dengan perkembangan koperasi yang luar biasa, termasuk di dalamnya berjamuran koperasi besar.

Kolaborasi itu, menurutnya perlu dilakukan, mengingat banyak kepala desa yang belum memiliki pemahaman kewirausahaan dan belum memiliki visi pembangunan ekonomi yang baik. Karenanya, banyak BUMDes yang belum maksimal mengelola potensi ekonomi di desa. 

“Terkait Bumdes, kita harus mampu memilah program dengan pemahaman karakteristik masyarakat kita," ujarnya. 

Sementara itu, untuk masyarakat yang telah menjadi anggota koperasi, menurut dia, tentunya paham terkait pengelolaan potensi ekonomi desa. Namun, perlu ditambahkan pembekalan ekonomi, perencanaan bisnis, perencanaan keuangan, dan kudian dikolaborasikan dengan BUMDes.

"Saya ingin di NTT, Koperasi dan BUMDes dikolaborasikan. Karena Bumdes itu sangat tergantung pada kepala desa yang paham tentang kewirausahaan dan juga visioner. Jadi kalau kepala desa tidak paham maka kegagalan yang akan terjadi," kata Gubernur Viktor. (MAR)

RELATED NEWS