Hasil Penjualan 'Pelapak' di Turnamen Bupati Cup Labuan Bajo Sangat Rendah, Maksimal Per Hari 50.000

redaksi - Sabtu, 21 Mei 2022 20:45
Hasil Penjualan 'Pelapak' di Turnamen Bupati Cup Labuan Bajo Sangat Rendah, Maksimal Per Hari 50.000Stadion Ora Flobamorata Labuan Bajo (sumber: Tedy N)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Di balik kemeriahan penyelenggaraan Turnamen Sepak Bola Bupati Manggarai Barat (Mabar) Cup di Stadion Ora Flobamorata Labuan Bajo, ada kelesuhan di kalangan para pedagang di sejumlah lapak (pelapak) di sekitar stadion. 

Pasalnya, barang dagangan mereka tidak banyak dilirik para pembeli sehingga nilai penjualan mereka sangat rendah.

Salah satu pengguna lapak (S) yang enggan diketahui namanya saat ditemui oleh media ini, Sabtu, 21 Mei 2022 menyampaikan bahwa penghasilannya dalam satu hari sangat rendah.

"Syukur-syukur kalau dapat lima puluh ribu. Kalau hari pertama kita dapat 350.000", katanya.

Pengguna lapak itu menceritakan, kesepakatan awal, pengguna lapak dipatok pajak harian Rp 25.000 perhari dengan catatan tergantung lakunya barang jualan.

Namun, pernah satu hari barang dagangan kurang laku, dan para pengguna lapak memberi masukan kepada panitia supaya  bisa memberikan keringanan. Namun,  panitia  menjawab bahwa para pedagangan harus tetap membayar.

"'Kan satu hari kita pernah kurang pemasukan. Jadi saya pernah bilang, bagaimana kalau pemasukan kurang, terus dari mereka bilang tetap bayar", ujar S lagi.

Ia pun melanjutkan, setelah mendengar banyak keluhan, panitia akhirnya menurunkan pajak harian menjadi dua puluh ribu (Rp 20.000).

Di samping minimnya penghasilan para pengguna lapak itu, panitia tetap menerima pedagang yang ingin berjualan di seputaran stadion tanpa membatasi jumlah lapak yang disediakan.

"Sudah pertandingan pertama dan kedua, mereka masih persilakan bagi siapa yang mau jualan. Kita sudah bicarakan di grup, tolong panitia batasi jumlah lapaknya. Karena teman-teman ini 'kan jualannya sama semua. Pembeli nanti bakalan bingung mau beli ke mana. Jadi, semakin banyak pelapak, semakin kurang pembelinya", tegasnya.

Pedangang itu menjelaskan, pembatasan lapak itu bukan berarti menutup rejeki sesama. Karena baginya, jika tidak ingin lapak dibatasi, retribusinya dikurangi lagi.

"Jadi, jangan hanya kebijakan retribusi yang ditentukan, tapi kapasitas lapak juga dibatasi", tutupnya.

Berdasarkan informasi yang dapatkan media ini, banyak pemilik lapak yang sebelumnya antusias menjual di seputaran stadion dan kini tidak mau menjual lagi karena kurangnya pemasukan.

Selain itu, Ketua Panitia Bupati Mabar Cup 2022, Stefan Jemsfori menyampaikan bahwa untuk membuka lapak di Stadion sudah ada kesepakatan antara panitia dengan pemilik lapak.

"Untuk membuka lapak di stadion, sejak awal sudah jalin kesepakatan antara panitia dan pemilik lapak bahwa setiap hari pemilik lapak menyetor Rp. 25.000 rupiah sebagai bentuk sumbangan dan dukungan kepada panitia. Dan mereka menyatakan kesediaannya. Kalau kemudian mereka merasa rugi, sampai sore ini belum ada laporan resmi kepada saya selaku ketua panitia", katanya melalui pesan Whatsapp, Sabtu 21 Mei 2022.

Stefan membenarkan bahwa terhadap pajak harian lapak sudah diturunkan dari 25.000 menjadi 20.000. (Tedy N.) ***

RELATED NEWS