HOMILI, Hari Raya Kenaikan Tuhan: 'Makna Misteri Kenaikan Yesus ke Surga'

redaksi - Rabu, 28 Mei 2025 19:07
HOMILI, Hari Raya Kenaikan Tuhan: 'Makna Misteri Kenaikan Yesus ke Surga'Ilustrasi: Kenaikan Yesus ke Surga (sumber: Katolikku.com)

Oleh: Pater Gregor Nule SVD

MAKNA MISTERI KENAIKAN YESUS KE SURGA
(HR Kenaikan Tuhan: Kis 1, 1-11; Ibr 9, 24-28.10,19-23; Luk 24,46-53)

Saudara/iku, umat Allah terkasih, hari ini kita merayakan hari raya Kenaikan Tuhan Yesus ke surga. 
Kenaikan Yesus ke surga menunjukkan bahwa tugas perutusan-Nya di dunia yang berpuncak pada kematian di salib dan kebangkitan-Nya telah selesai. Yesus kembali ke Rumah Bapa dan duduk di sisi kanan Bapa. 

Tetapi, Yesus tidak membiarkan para murid-Nya hidup sendirian dan terlantar. Ia menjanjikan Roh Kudus yang membimbing mereka untuk menjadi saksi-Nya di Yerusalem, Yudea dan Samaria, dan bahkan sampai ke ujung bumi, (Bdk Kis, 1, 8). 

Dan, Roh Kudus itu akan menuntun para murid kepada kepenuhan kebenaran sehingga mereka dapat melanjutkan karya perutusan Yesus di dunia dengan penuh keyakinan. 

Satu hal penting dari peristiwa kenaikan Yesus yakni ketika Ia  hendak  berpisah dari para murid-Nya Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 

Berkat Yesus itu akan terus menyertai perjalanan para rasul untuk melaksanakan tugas mewartakan Kerajaan Allah, yang  tentu saja tidak gampang.

Sebab para murid dan pengikut Yesus dari masa ke masa harus mengalami banyak tantangan dan kesulitan, bahkan juga penganiyaan. Tetapi, Yesus yang terangkat ke surga itu sesungguhnya tetap menyertai para murid dan pengikut-Nya dengan Roh-Nya sendiri. 

Berkat Yesus ini pun diwariskan turun-temurun ke atas semua pengikut Kristus, waktu demi waktu, sampai Kristus datang kembali. 

Itulah sebabnya setiap kali kita menjumpai dan berpisah dengan seseorang kita hendaknya membagikan salam dan berkat Tuhan. 

Setelah Yesus naik ke surga, para murid dengan penuh sukacita kembali ke Yerusalem dan terus memuliakan Tuhan. Mereka menyembah Dia, berdoa dan menjadi saksi Kristus di Yerusalem, dan selanjutnya sampai ke ujung bumi.

Sesungguhnya tugas memuliakan Allah dan menjadi saksi Kristus adalah tugas kita pula. Yesus sungguh telah naik ke surga, namun kita tidak boleh cuma memandang ke langit seperti orang-orang Galilea dahulu. 

Sebaliknya, kita mesti segera pulang ke ‘Yerusalem’, yaitu kembali ke rumah, keluarga, lingkungan masyarakat dan tempat tugas kita masing-masing dengan penuh sukacita untuk menjadi saksi-saksi Kristus, tanpa gentar dan rasa takut walaupan harus menghadapi pelbagai tantangan, kesulitan, hambatan dan masalah apa pun.

Yesus sendiri akan mengirim Roh Kudus yang membuka jalan, menunjukkan kebenaran dan meneguhkan kita. Dan kesaksian kita tentang Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga itu hendaknya tidak hanya dengan kata-kata, melainkan dengan seluruh hidup dan karya kita. 

Hanya dengan itu, kita pantas menjadi murid-murid dan pengikut-pengikut-Nya yang sejati. Hanya dengan itu, kita dapat menjadi saksi Kristus yang terpercaya karena kita tidak hanya omong, tapi buat sesuatu yang nyata.

Marilah kita berkomitmen untuk menjalankan tugas panggilan kita secara benar dalam hidup sehari-hari  agar kelak kita boleh mengalami kebahagiaan bersama Yesus  yang telah naik ke surga dan duduk di sisi kanan Bapa.

Mari kita membagikan salam damai kepada dunia dan sesame di sekitar kita. Mari kita membagikan berkat Tuhan dan sekaligus menjadi berkat bagi banyak orang.  
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu:

Kewapante, 29 Mei 2029. ***

 

RELATED NEWS