Hujan Deras, Tanggul Sungai Cikapundung Kolot Jebol: Ribuan Rumah di Kota Bandung Terendam

redaksi - Minggu, 09 Maret 2025 19:16
Hujan Deras, Tanggul Sungai Cikapundung Kolot Jebol: Ribuan Rumah di Kota Bandung TerendamBanjir di Bandung, Minggu (9/3) (sumber: istimewa)

BANDUNG (Floresku.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat mencatat sebanyak 8.043 unit rumah di empat kecamatan di daerah itu terendam banjir. Ini menyusul tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska mengatakan ribuan rumah terendam itu diakibatkan meluapnya Sungai Cikapundung Kolot. Ini seiring intensitas hujan yang tinggi.

"Kami telah melaksanakan pendataan serta monitoring ke wilayah terdampak banjir di empat kecamatan. Di mana meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah dan Margahayu," kata Uka dalam keterangannya, Minggu (9/3). 

Uka mengatakan selain rumah, pihaknya juga, enam sekolah, 19 tempat ibadah dan 13 fasilitas umum tidak luput dari genangan banjir luapan Sungai Citarum dan Sungai Cikapundung. 

"Tanggul Sungai Cikapundung Kolot jebol akibat hujan dengan intensitas deras sehingga berdampak ke anak Sungai Citarum yang membuat back water air tidak mampu masuk ke Citarum, sehingga terjadi luapan," ucapnya. 

Uka mengatakan bahwa dampak banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 160 cm itu juga telah mengakibatkan sebanyak 246 KK atau sekitar 635 jiwa mengungsi ke tempat aman. 

"Kami telah mendirikan tenda pleton yang aman dari banjir. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan para pengungsi," ujarnya. 

Dia menyampaikan intervensi darurat yang dilakukan berupa distribusi bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan layanan pembersihan ke lokasi terdampak banjir. 

"Untuk penanganan korban banjir itu, dibutuhkan alat kebersihan, sembako, air mineral, terpal, matras dan selimut," katanya. 

Lebih lanjut, Uka mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat beberapa hari ke depan karena mengingat bahwa musim hujan masih akan berlangsung hingga April mendatang. 

"Masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghindari dampak yang lebih besar," ujarnya. (*)

RELATED NEWS