Israel Kirim Delegasi ke Qatar untuk Bahas Gencatan Senjata Gaza

redaksi - Minggu, 06 Juli 2025 22:17
Israel Kirim Delegasi ke Qatar untuk Bahas Gencatan Senjata GazaManuver tank Israel di Gaza, seperti yang terlihat dari Israel (sumber: vaticannews.va)

DOHA (Floresku.com) — Pemerintah Israel mengonfirmasi pengiriman delegasi ke Qatar untuk mengikuti pembicaraan tidak langsung (proximity talks) dengan Hamas terkait usulan terbaru mengenai perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza. 

Kunjungan ini menandai babak baru dalam upaya diplomatik yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

Menurut laporan, rancangan kesepakatan tersebut mencakup gencatan senjata selama 60 hari, pembebasan bertahap 10 sandera Israel yang masih hidup, serta pemulangan 18 jenazah. 

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel juga akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina dari penjara-penjara di wilayahnya.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi keputusan tersebut dalam pernyataan resmi, dengan menyebut bahwa meskipun terdapat sejumlah "amandemen tidak dapat diterima" dari pihak Hamas, Netanyahu tetap memutuskan untuk menerima undangan dari Qatar.

Di sisi lain, Hamas menyatakan telah memberikan tanggapan positif terhadap proposal awal yang diajukan para mediator, namun juga mengusulkan sejumlah perubahan. 

Seorang pejabat Palestina menyebut bahwa Hamas meminta agar dalam kesepakatan tersebut dimasukkan klausul yang mencegah dimulainya kembali pertempuran apabila negosiasi menuju gencatan senjata permanen mengalami kebuntuan.

Sementara proses diplomatik terus berlangsung, situasi di lapangan di Gaza terus memburuk. Sedikitnya 45 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel pada Sabtu, termasuk di antaranya pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat di sebelah barat Khan Younis, wilayah selatan Gaza. Serangan ini terjadi di tengah peringatan keras dari organisasi kemanusiaan mengenai ancaman kehancuran total layanan publik, terutama akibat kelangkaan bahan bakar.

Krisis kemanusiaan yang terus mendalam di Gaza mempertegas urgensi dari perundingan yang akan digelar di Doha. Meski masih jauh dari kesepakatan final, pertemuan ini memberikan secercah harapan bagi warga sipil yang telah lama terjebak dalam lingkaran kekerasan.

Di tengah perkembangan ini, kawasan Timur Tengah juga mencatat langkah diplomatik lain, dengan kembalinya hubungan resmi antara Suriah dan Inggris. Kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, ke Damaskus menandai pemulihan hubungan yang sempat membeku selama bertahun-tahun.

RELATED NEWS