KATA NETIZEN (FB/Edes Maria): Ada yang Ikut Misa di Gereja Onekore, Terima Hosti Kudus Tapi Tak Menyantapnya

redaksi - Minggu, 27 Maret 2022 13:37
KATA NETIZEN (FB/Edes Maria):  Ada yang Ikut Misa di Gereja Onekore, Terima Hosti Kudus Tapi Tak MenyantapnyaGereja Katolik St. Yoseph, Onekore, Ende (sumber: FB Emantalise)

ENDE (Floresku) - “Selamat pagi… Selamat berhari Minggu... Kejadian di Gereja St. Yoseph Onekore, Ende (Minggu, 27 Maret 2022, pagi). Ada yang ikut Misa, terima Hosti Kudus tapi tidak menyantapnya. Umat beramai mengejar dan menangkapnya di ruas Jalan Wirajaya,” tulis facebooker, atas nama Edes Maria.

Edes Maria kemudian membuat satatan, tulisnya: “Bagi yang beriman (beragama, red) Katolik pasti sudah tahu bahwa jika ia telah menerima Hosti Kudus pasti langsung menyantapnya... Jika yang terjadi seperti pagi ini di misa, (maka bisa) menuai masalah.”

“Salam santun bertoleransi...Minggu, 27 Maret 2022,” pungkasnya.

Terduga pelaku ‘pelecehan’ Hosti Kudus di gereja St Yoseph Onekore, diamankan umat untuk diserahkan kepada pihak kepolisian. (Sumber FB: Edes Maria)

Edes Maria juga mengunggah delapan buah foto yang menggambarkan proses penangkapan si terduga pelaku pelecehan Hosti Kudus.

Kontan saja, postingan Edes Maria  disambut oleh para netizen yang lain. Umumnya mereka menyesalkan terjadinya, peristiwa tersebut.

Namun, sebaliknya umat Katolik jangan terprovokasi. Mesti ditelesuri dulu, jangan sampai si pelaku adalah seorang yang sedang mengalami gangguan kejiwaan. 

Sriihanti II menulis sembari menginatkan, “Supaya tidak menimbulkan banyak lagi mulut-mulut provokasi, lebih baik postingan ini dihapus , simpel. Kalau mau tahu lebih detailnya silahkan ke kantor polisi untuk menanyakan dudu perkara yang sebenarnya. ”

Meski demikian, postingan Edes Maria bisa dimaknai sebagai cara untuk mengajak para netizen untuk bersikap dewasa, dan tidak terprovokasi. Sebab, jauh lebih berbahaya, jika informasi tentang hal seperti ini disebarkan dari mulut ke mulut. Sebab, informasi dari mulut ke mulut tak dapat dipantau dan tidak bisa kendalikan bumbu tambahannya.  (Silvia)***

 

Editor: redaksi

RELATED NEWS