Kelompok Lodos 5 Desa Bangka Kantar, Matim Antusias Sambut Program Pembiakanan secara Modern

redaksi - Jumat, 15 Juli 2022 16:25
Kelompok Lodos 5 Desa Bangka Kantar,  Matim  Antusias  Sambut Program Pembiakanan secara Modern gustin Sarifin (keempat dari kiri) bersama Kelompok Ternak Babi Wilayah Lodos 5 di Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Matim, Kamis, 14 Juli 2022 (sumber: Filmon Hasrin)

BORONG (Floresku.com)-Agustinus Sarifin (Gusti),  Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Peduli  atau Peduli Foundation memperkenalkan program peningkatan  ekonomi masyarakat melalui usaha  pembiakan babi, secara modern kepada warga  Kabupaten Manggarai Timur (Matim).

Program  tersebut disambut baik oleh Kelompok Ternak Babi Wilayah  Lodos 5  di Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Matim.

Ketua Kelompok Ternak Babi  Wilayah Lodos 5, Ary menyampaikan  terima kasih dan merasa  bangga dengan program Yayasan Peduli  untuk membantu perekonomian warga Desa Bangka Kantar, Matim.

 Apalagi, menurut dia,  Yayasan Peduli menyediakan sejumlah hal mendasar mulai dari penyediaan bibit atau anakan babi, pembangunan kandang, dan penyuluh peternakan.

"Kalau dibanding dengan program pemerintah, jauh sekali perbedaannya. Kalau program pemerintah, tidak ada pengawalan samasekali, tetapi  sekarang ini ada penyuluh peternakan, dokter hewannya juga disediakan" ungkapnya saat di lokasi pembangunan kandang babi di Lodos. Kamis,  14 Juli 2022.

Menurut dia, biasanya ketika memelihara babi milik orang lain,  yang lebih banyak untung adalah pemilik babi bukan pemelihara.

 "Pelihara orang punya (babi, red), yang untung pemilik ternak bukan pemelihara," ungkapnya lagi.

Ia juga mengatakan dalam aturan Yayasan Peduli,  jika 1 induk 1 kali beranak dan menghasilkan 10 ekor anak babi, maka yang diberikan kepada pihak Yayasan Peduli hanya 2 ekor. 

"Kalau babi beranak 10 dan  kasih kepada Yayasan Peduli 2 ekor,  maka kami tidak rugi," tuturnya.

Lokasi kandang babi di Lodos, Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Matim (Foto: Filmon Hasrin).

Selain itu,  kandang babi yang dibangun sebanyak 28 ruangan,  25 ruangan untuk induk babi betina dan 2 ruangan untuk babi jantan,  dan 1 ruangan untuk gudang penyimpanan peralatan.

"Semoga program perernakan babi  ini  dapat membantu ekonomi warga, apalagi pemasarannya juga jelas karena melalui jaringan bisnis Yayasan Peduli sendiri. Kotoran babi juga bisa diolah untuk pupuk bagi tanaman sayuran," harapnya.

Gusti Sarifin mengatakan yang pasti berdasarkan hasil survei, fakta-fakta sosial, masyarakat Flores termasuk Matim, produksinya  tidak terlalu bagus sehingga dibangun gerekan ekonomi masyarakat lewat babi.

"Babi itu medianya karena terkait kebutuhan riil masyatakat seperti dalam acara budaya dan lain-lain," ungkapnya di lokasi pembagunan kandang babi di Lodos, Kamis, 14 Juli 2022 siang.

Menurut dia,  program peternakan babi di Kecamatan Borong sebagai pilot project untuk Matim. 

Dari sini (Kecamatan Borong) akan terus berkembang dan pihak YPF tidak akan pernah berhenti untuk terus pengembangbiakan babi di kecamatan lain.

"Karena kesejahteraan harus merata. Komitmen lembaga untuk bangun kandang babi dan pengembangbiakan babi di setiap kecamatan di Matim," jelasnya.

Ia juga mengatakan, gerakan ini untuk mendukung program visi misi utama pemerintah. 

Selain di Lodos, di Lerang dan Mano juga sedang dibangun kandang babi.

Namun untuk di wilayah Rana Mebling, Desa Kota Komba Utara, akan dibangun kandang tetapi masih proses perjanjian supaya ke depannya aman. 

'Apalagi yang dibutuhkan adalah kerjasama jangka panjang, selama 30 tahun<" ungkap Gusti lagi

"Poin penting sebenarnya bukan babi melainkan transfer of knowledge  atau alih pengetahuan dari lembaga saya, dari tim ahli peternakan kepada masyarakat. Dengan demikian, kita mendidik masyarakat dua generasi, generasi sekarang dan generasi anak mereka," tuturnya.

Gusti  mengatakan,  ini kita baru bergerak dalam bidang peternakan babi Tahun depan Yayasan Peduli akan mendorong semua peternak babi untuk tanam jagung minimal 1 atau 2 hektare. 

Jika kekurangan dana, maka akan diberikan pinjaman lunak dengan bunga senilai  0,8 persen kepada semua peternak.

"Setelah saya hitung-hitung, 1 hektare kita kasi suntikan dana 6 juta, jika 2 maka 12 juta per orang. Ada jaminan mereka mampu bayar," jelasnya.

Gusti mengatakan untuk kegiatan pemasaran,  untuk internal Flores, mudah karena kebutuhan babi di flores cukup tinggi. 

Selain itu,  babi juga bisa dipasarkan di Sumba, Surabaya, Semarang, dan Bandung. 

“Itu pun jika terjadi surplus produksi dan pasar Flores sudah tak bisa menyerap. Pokoknya,  gerakan pembiakan babi ini adalah program yang riil, dan sudah dikalkulasi secara detil, sehingga sehingga  para ptertenak tidak perlu kuatir soal pemasarannya,” tandasnya.

Lahan

Gusti Sarifin mengatakan terkait penyediaan lahan , kelompok harus memastikan bahwa lahan yang digunakan untuk peterakan babi bebas dari sengketa dan tidak sedang digadai. 

Kemudian,  perlu dibuatkan perjanjian dengan regulasi yang mengatur demi kebaikan bersama.

"Kalau bisa ikuti itu, yah silakan bermitra dengan Yayasan Peduli. Intinya juga ada lahan yang dekat sumber air supaya bisa dimandikan babinya," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Gusti,  terkait ijin  nanti kita diskusikan dengan pihak terkait. 

Tentu pemerintah mendukung segala upaya untuk kesejahteraan masyarakat.

Ia juga mengatakan, pihak Yayasan Peduli sedang berbuat baik untuk masyarakat, tentu  pemerintah akan mendukung.

Gusti meyakini bahwa  pemimpin daerah misalnya, atau pemimpin dari desa bersyukur dengan orang yang memiliki niat baik untuk membangun ekonomi masyarakat.

"Ikuti semua aturan yang diberikan oleh lembaga melalui perwakilan kami dari setiap kabupaten. Seperti apa cara kasih makan untik babi, jenis pakannya dan lain-lain. Karena mereka sudah ahli di bidangnya," pesannya. (Filmon Hasrin).

Editor: redaksi

RELATED NEWS