Kemenparekraf Ajak Komunitas Parekraf Bali Sukseskan KTT G20

redaksi - Senin, 26 September 2022 18:33
Kemenparekraf Ajak Komunitas Parekraf Bali Sukseskan KTT G20 Acara NETAS di Poltekpar Bali, Minggu (25/9) (sumber: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

DENPASAR (Floresku.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Bali untuk bahu-membahu menyukseskan kegiatan skala internasional yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang puncak acaranya jatuh pada 15 – 16 November 2022.

Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam sambutannya dalam acara NETAS di Poltekpar Bali, Minggu (25/9) mengatakan tahun 2022 Indonesia memegang peran yang sangat strategis sebagai presidensi KTT G20. 

Tentu kesempatan yang baik ini harus dimaksimalkan untuk menyebarluaskan informasi positif mengenai rangkaian KTT G20 kepada khalayak. Seperti Tourism Working Group, World Tourism Day, hingga World Conference on Creative Economy.

Namun, dikatakan Ni Wayan Giri, pemerintah pusat dalam hal ini Kemenparekraf tidak bisa berjalan sendiri, perlu ada dukungan dari stakeholders salah satunya komunitas. Karena komunitas memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan pariwisata di masa depan.

“Komunitas dapat menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah. Dan menjadi media ampuh dalam strategi penyampaian informasi. Untuk itu, kita dapat memperkuat sektor parekraf dari sisi komunitas dan juga UMKM agar mampu menjadi agent of change atau _local champion) dalam mendorong pemulihan ekonomi,” kata Ni Wayan Giri.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf sekaligus Chair of Tourism Working Group Frans Teguh menyampaikan bahwa pada saat memegang keketuan G20 tentu Kemenparekraf sebagai focal point di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berupaya memberikan hasil yang optimal dalam penyusunan dokumen penting yang menjadi outcome Tourism Working Group 2022.

“Kita pasti akan membayangkan apa hasil dari pertemuan G20 ketika kita menjadi presidensi di tahun 2022. Yang menarik adalah kalau kita menghitung timeline mungkin 20 tahun lagi kita akan dapat menjadi host G20. Sehingga momen ini menurut saya lebih kepada moment of truth. Bagaimana kita bisa mengkapitalisasi resource yang sudah ada dan kita ingin dorong bahwa ada legacy untuk Indonesia terkait dengan presidensi G20,” ujar Frans.

Lebih lanjut, Frans mengatakan dalam substansi yang menarik adalah dinamika yang terjadi ketika melakukan pembahasan dan pendalaman. 

Karena seluruh negara akan memperjuangkan kepentingannya. Tentu Indonesia sebagai chair tidak mudah mengelola hal-hal seperti ini. Ini menjadi sangat krusial karena skema dalam presidensi G20 ini adalah konsensus, jika satu tidak setuju maka tidak bisa diadopsi.

“Skenario yang terjadi di lingkungan pariwisata adalah ingin memastikan bahwa at the end of presidensi G20 yang puncaknya akan dilakukan pada November 2022 yaitu untuk sektor pariwisata akan melahirkan satu dokumen penting yaitu Bali Guideline. Ini adalah komitmen dan mandat yang dari berbagai pertemuan-pertemuan Tourism Working Group. Karenanya penting sekali untuk memberikan informasi ini kepada publik luas,” kata Frans.

Ketua KIP Donny Yoesgiantoro menyampaikan masyarakat berhak memperoleh informasi yang bersifat non-ekskludabel. Artinya tidak ada seorang pun yang boleh menghalangi masyarakat untuk mendapatkan informasi.

"Karena kepentingan publik itu akan menjadikan patokan buat kita untuk membuka informasi yang diperlukan," katanya.

Komisioner Bidang Edukasi, Sosialisasi dan Advokasi KIP Samrotunajah Ismail menambahkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 sangat ditegaskan hak semua orang bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi terutama bagi teman-teman disabilitas. Badan publik juga diharapkan memberikan sarana informasi publik termasuk akses informasi kepada siapapun.

Samrotunajah berharap keterbukaan informasi publik ini dapat dimulai dari kaum milenial (komunitas) karena mereka lebih mampu beradaptasi dalam menggunakan informasi dengan cara yang lebih tepat untuk disampaikan kepada khalayak. 

“Melalui UU Nomor 14 ini mari kita sama-sama manfaatkan kesempatan yang diberikan oleh badan publik. Karena pada dasarnya kita yakini, informasi publik yang dikeluarkan oleh badan publik itu tidak ada manfaatnya ketika masyarakat yang menjadi audiens sasarannya tidak mendukung. Oleh sebab itu, harapannya mari kita budayakan informasi publik menjadi bagian dari keseharian kita,” katanya.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menambahkan Kemenparekraf telah memberikan kemudahan akses informasi kepada publik melalui aplikasi TIWI yang dapat diakses 24 jam. Selain itu, Kemenparekraf meraih predikat Badan Publik Informatif dalam ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tahun 2021 yang diinisiasi Komisi Informasi Pusat.

"Namun begitu, keterbukaan informasi kami tidak berarti tanpa dukungan dari berbagai pihak untuk menyebarluaskan ke khalayak luas. Dengan adanya teman-teman komunitas diharapkan mampu membantu kami menyukseskan rangkaian acara KTT G20," kata Dewi.

G20 Bali Guidline nantinya akan disepakati oleh para Menteri pada Tourism Ministerial Meeting (TMM) yang menjadi rangkaian akhir dari pelaksanaan Tourism Working Group. TMM dijadwalkan akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 26 September 2022. Selain itu juga ada Hari Pariwisata Sedunia (World Tourism Day) yang dirayakan pada 27 September 2022 di Bali.

Acara NETAS kali ini dimeriahkan oleh Luar Kotak Production. Salah satu komunitas musik Bali yang berhasil keluar sebagai juara pertama dalam ajang Lomba Karya Musik 2022, yang diinisiasi oleh Kemenparekraf.

Turut hadir Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf Diah Martini Paham; Direktur Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja; serta para pejabat di lingkungan Kemenparekraf dan para komunitas. (SP/Silvia). ***

RELATED NEWS