Kemenparekraf Luncurkan Indonesia Buku 'Tourism Outlook 2025/2026' di Forum WIO

redaksi - Jumat, 21 November 2025 09:47
Kemenparekraf Luncurkan Indonesia Buku 'Tourism Outlook 2025/2026' di Forum WIOPeluncuran buku Indonesia Tourism Outlook 2025/2026 pada forum Wonderful Indonesia Outlook (WIO) 2025/2026 di Jakarta, Kamis (20/11). (sumber: Biro Kom. Kemenpar)

JAKARTA (Floresku.com) - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia merilis buku Indonesia Tourism Outlook 2025/2026 pada gelaran Wonderful Indonesia Outlook (WIO) 2025/2026 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (20/11). 

Mengusung tema “Quality Sustains Future”, peluncuran ini menjadi salah satu agenda strategis pemerintah dalam mengarahkan arah pembangunan pariwisata nasional.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, membuka acara sekaligus menyerahkan buku tersebut secara simbolis bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman dan Direktur Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Digital Wahyu Wijayanto. 

Dalam sambutannya, Menparekraf Widiyanti menegaskan bahwa Indonesia Tourism Outlook diharapkan menjadi rujukan utama bagi pemerintah dan industri dalam merancang pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

“Buku ini kami susun agar menjadi panduan bersama dalam mengusahakan arah pariwisata ke depan. Semua pihak perlu bersinergi memanfaatkan wawasan yang disajikan,” ujar Widiyanti.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, turut menegaskan relevansi tema WIO tahun ini dengan visi Presiden Prabowo tentang pembangunan berkelanjutan.

 Ia menyebut bahwa pedoman dalam buku tersebut sudah komprehensif namun tetap terbuka terhadap masukan demi memperkuat orkestrasi antarpemangku kepentingan. “Dengan optimisme bersama, saya yakin Indonesia bisa menjadi pemimpin di sektor pariwisata,” katanya.

Penyusunan buku ini merupakan kerja kolaboratif antara Kemenparekraf, Kementerian PPN/Bappenas, dan Bank Indonesia. Ketiganya menilai bahwa pengembangan pariwisata berkualitas merupakan peluang strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperluas manfaat sosial, serta menjaga kelestarian lingkungan.

Dalam paparannya, Wahyu Wijayanto menjelaskan hasil pengukuran Indikator Pariwisata Berkualitas (QT) di lima destinasi prioritas dan tiga destinasi regeneratif, termasuk Labuan Bajo, Danau Toba, Lombok–Gili Tramena, dan Bali. Secara umum, performa destinasi membaik, terutama dari sisi keberlanjutan dan manajemen kunjungan.

Bank Indonesia melalui Tri Yanuarti menegaskan bahwa arah pariwisata global mengarah pada pengalaman yang personal dan ramah lingkungan. 

Ia menambahkan bahwa pengembangan pariwisata nasional akan difokuskan pada peningkatan kualitas layanan, pemanfaatan teknologi termasuk AI, serta penguatan sistem pembayaran digital seperti QRIS.

Selain peluncuran buku, forum ini juga menghadirkan sesi diskusi yang diikuti sekitar 100 peserta dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, akademisi, pelaku industri, dan media untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya pariwisata berkualitas bagi perekonomian Indonesia. (Sandra). ***

RELATED NEWS