Ketua DPRD Matim Sorot Rabat Rusak di Wae Musur, Diduga dari Dana Pokirnya Sendiri

MAR - Kamis, 09 Juni 2022 18:03
Ketua DPRD Matim Sorot Rabat Rusak di Wae Musur, Diduga dari Dana Pokirnya SendiriJalan Rabat rusak (sumber: Filmon Hasrin)

 

BORONG (Floresku.com)  - Hasil pengerjaan proyek rabat di sekitar Wae Musur, Desa Torok Golo, Kecamatan Rana Mese dengan dana senilai  Rp 71 Juta rusak parah dan diduga dari dana pokir Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Yeremias Dupa. 

Proyek tersebut dikerjakan tahun 2021 dan masih dalam masa pemeliharaan, namun saat ini sudah rusak parah dihantam banjir beberapa bulan lalu.

"Sekarang ni masa pemeliharaan dan semoga nanti akan diperbaik. Tetapi tidak boleh kerja sekarang karena musim hujan," ungkap Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Yeremias Dupa. Selasa, 7 Juni 2022.

Menurut Yeremias seharusnya dalam perencanaannya, tidak boleh beri ruang untuk air masuk di antara tebing dan rabat yang dibangun. Rabat mesti rapat tebing agar air pantulan dari tebing tidak menendang rabat.

"Di perencanannya tu ka tidak boleh kasi lowong antara tebing dengan yang rabat. Rabat itu harus merapat ke tebing supaya air jangan masuk, nanti dia tendang tu rabat," jelasnya.

Lebih jauh Yeremias, sebenarnya rabat yang rusak itu masih bisa diatasi karena peralatan  dinas PUPR waktu itu masih di lokasi pengerjaan. Kemudian, dana pemeliharaan senilai 4 Juta Rupiah itu bisa membeli 100 sak semen untuk perbaikan.

Ia juga meminta alat PUPR untuk kembali ke lokasi dan merapikan batu dan ditindis dengan rapi. Menurutnya juga, seluruh proyek APBD 2021 yang masa pemeliharaannya di 2022 tidak boleh dikerjakan musim hujan.

"Berjuang supaya alat PU tu kembali ke sana supaya mereka garuk lagi batu-batu sehingga taruh di atas kasi rata. Setelah itu baru rabat," ungkapnya.

Sebelumnya salah seorang warga setempat, (SP) mengatakan fasilitas dalam pengerjaan rabat tersebut tidak menggunakan beton. Kemudian, seharusnya rabat dirapatkan ke tebing supaya tidak ada peluang untuk masuk air apalagi tergenang. Pasalnya ketika dihantam banjir maka pantulan air dari tebing bisa mengancurkan rabat.
"Tidak sampai 1 Minggu jebol. Masalahnya, seharusnya rabat rapat tebing," ungkapnya. Kamis (7/04/2022).

Menurut dia, penyebab kerusakan rabat tersebut karena banjir. Ia meminta kepada kontraktor, jika diperbaik maka batu fondasi harus diikat dengan kawat beronjong.

Kontraktor pengerjaan, HN mengatakan di wilayah rabat tersebut awalnya tidak dialiri air, sehingga perencanaan hanya untuk pengerjaan rabat. Namun karena banjir, rabat pun rusak parah.

"Saya dulu kerja hanya karena menuju ke kampung saya," ungkapnya. Jumat (3/06).

Menurut HN, perbaikan rabat tersebut bukan tanggung jawab dirinya lagi karena sudah dibuat surat keterangan bencana dan diintervensi Badan Penanggulangan Bencana Nasional melalui Pemerintah Daerah.

"Bukan tanggung jawa saya lagi, berarti tanggung jawab badan bencana nasional. Ini yang mau dieksekusi hari-hari ke depan," tegasnya.

Lebih lanjut HN, proyek rabat tersebut didanai hanya senilai 71 Juta Rupiah karena itu diperuntukan pembangunan rabat bukan cross way.

Pengawas Swakelola Dinas PUPR, Ade Putra mengatakan sebelum banjir bandang, tidak ada aliran sungai yang melewati rencana lokasi dan air yang melintas bersumber dari ujung aspal.

"Bisa perhatikan di ujung aspal ada mata air di situ, karena bencana banjir bandang, gorong-gorong utama di cross way tertutup, lantas aliran air berubah ke arah lokasi rabat," ungkapnya via pesan Whatsapp. Selasa, (7/06).

Menurut dia, dahulu waktu perencanaan awal sampai masa pelaksanaan, rencana lokasi itu masih di luar Daerah Aliran Sungai (DAS). Kemudian, terjadi banjir bandang yang mengakibatkan perubahan aliran sungai.

"Ini sudah masuk penanganan tanggap darurat bencana," pungkasnya.  (Filmon Hasrin).

Editor: MAR

RELATED NEWS