JAKARTA (Floresku.com) - Berkontribusi melawan pemanasan global, Achmad Zaky, pendiri dan mantan CEO situs e-commerce Bukalapak melalui Achmad Zaky Foundation menyuntik modal dengan nominal yang tidak disebutkan untuk Powerbrain. 

Menurut Zaky pendanaan yang dilakukan lewat organisasi non-profit punya perbedaan dengan modal ventura, karena tujuan utamanya menyasar startup yang punya sosial impact seperti  pendidikan dan kegiatan riset yang memiliki dampak luas bagi masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah-bawah. 

“Powerbrain memenuhi kriteria tersebut karena mengembangkan smart energy management, “ ujar Zaky dalam konperensi pers virtual, di Jakarta, Selasa, 28 juni 2022, siang 

• SMAN 11 Kupang Siap Menerima 180 Siswa Baru
• SENDAL SERIBU, Selasa, 28 Juni 2022: ADA DIA DI DALAM PERAHU HIDUP KITA
• Renungan Harian Katolik, Selasa, 28 Juni 2022: Meredakan Badai

Achmad Zaky Foundation pun fokus terhadap perusahaan startup yang menghadirkan solusi untuk berbagai masalah, salah satunya mengenai pengurangan emisi karbon, melalui pemanfaatan teknologi. 

“Saya berminat bermitra dengan Powerbrain karena merasa prihatin dengan semakin tingginya konsumsi energi fosil yang merupakan kontributor terhadap perubahan iklim paling dominan yang menyumbang hampir 90 persen dari emisi karbon secara global,” jelas Zaky.

Zaky mengatakan, berdasarkan pengalaman berbisnis sejauh ini, dan setelah mempelajari visi, misi serta teknologi yang dihadirkan Powerbrain, ia  pun percaya bahwa kerja sama kemitraan ini dapat menjadi solusi untuk mendukung efisiensi konsumsi energi di Indonesia. 

Hal ini juga seiring Sustainable Energy Transition tengah menjadi isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia 2022, yang fokus pada smart and clean energy technology. 

"Pemerintah sendiri telah mendorong implementasi teknologi pintar dan bersih, baik dalam konteks efisiensi energi, pengurangan emisi, maupun pengembangan energi terbarukan. Dengan kesepakatan investasi ini kami berharap dapat mendukung kemajuan bisnis Powerbrain sehingga memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat," tambah Zaky. 

Sementara itu Founder dan CEO Powerbrain Irvan Farasatha optimistis bawah dukungan pendanaan dari Achmad Zaky Foundation, termasuk dukungan keahlian dan pengalaman Achmad Zaky di industri startup, akan memperkuat inovasi sekaligus memperluas layanan Powerbrain di Indonesia. 

"Pendanaan dari Achmad Zaky Foundation juga menandakan bahwa bisnis yang dijalankan Powerbrain memiliki potensi yang besar dan berkelanjutan," kata Irvan.

 Irvan menjelaskan Powerbrain didirikan pada 2020 lalu dengan mengusung misi menghadirkan layanan efisiensi energi berbasis teknologi yang berdampak positif terhadap kelangsungan bisnis para mitra, masyarakat, dan lingkungan. 

Dalam mewujudkan misi tersebut, Powerbrain menghadirkan empat produk unggulan, yakni manajemen energi, energi terbarukan, manajemen aset, dan solusi pengisian kendaraan listrik. 

"Kami akan terus melakukan inovasi terkait solusi akan efisiensi energi agar memberikan dampak yang positif bagi mitra, masyarakat, dan lingkungan," ujar Irvan. 

 Rilwanu Lukman Amrullah, Co-Founder dan Chief Marketing Officer Powerbrain menambahkan saat ini mitra yang menggunakan teknologi dari Powerbrain akan mendapatkan tiga manfaat utama, yakni menurunkan biaya operasional, meningkatkan nilai bangunan, dan meningkatkan kesejahteraan mitra. 

"Secara keseluruhan, Powerbrain membuat pemakaian listrik di tempat usaha mitra menjadi lebih efisien, bahkan mampu mengurangi tagihan listrik hingga 20 persen sampai 30 persen," jelasnya. 

Menurut Rilwanu, pendanaan dari Achmad Zaky Foundation akan menciptakan ruang gerak bagi Powerbrain untuk menghadirkan beragam inovasi sehingga efisiensi konsumsi energi bisa semakin ditingkatkan, yang pada akhirnya mampu memperkuat aspek ketahanan finansial para mitra. 

"Dengan masuknya pendanaan dari Achmad Zaky Foundation, kami optimistis akan meningkatkan inovasi teknologi kami dalam menghadirkan efisiensi energi yang akan bermanfaat bagi para mitra. Ini akan menjadi daya tarik sektor usaha untuk menggunakan jasa efisiensi energi dari Powerbrain," ujarnya

Sekilas tentang Powerbrain

Sebagai informasi, Powerbrain didirikan dengan latarbelakang kesadaran bahwa pemanasan global itu adalah bahaya yang nyata.

Setiap 1 kWh juga akan menghasilkan 0,9 kg CO2 yang berkontribusi terhadap kenaikan suhu global sekitar 1 - 4,5 C setiap tahun.

Ancaman pemanasan global disebabkan oleh banyak faktor,salah satu di antaranya adalah inefisiensi dalam manajemen energi bangunan.

Bangunan mengkonsumsi sekitar 40 persen dari total pasokan energi primer. Namun, sebagian besar bangunan tidak menganggap serius masalah efisiensi.

“Untuk berkontrisi dalam upaya mengatasi bahaya pemanasan global, kami memulai dari sebuah proyek kecil tentang bangunan pintar yang dirancang khusus untuk negara berkembang pada awal tahun 2019,”terang Irvan Farasatha.

Dalam perjalanannya, lanjut Irvan, “kami menemukan bahwa kebutuhan manajemen energi bangunan di Indonesia tidak terpenuhi.” 

“Kami selalu berkomitmen untuk memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat, oleh karena itu di penghujung tahun 2019, kami fokus pada Smart Energy Management untuk bangunan.’

Rilwanu Lukman Amrullah, menerangkan bahwa Smart Energy Management untuk bangunan diterapkan melalui teknologi Powerbrain yang dipasang pada beberapa titik alat elektronik dengan konsumsi tinggi, seperti pendingin ruangan atau kulkas, serta integrasi dengan aset energi hijau seperti panel surya, dan lain-lain, akan melakukan otomasi dan manajemen konsumsi energi berbasis kecerdasan buatan. 

Powerbrain menjalankan usaha secara business to business (B2B) lewat model bisnis energy audit dan energy asset monitoring, dengan target menekan konsumsi dan biaya listrik mitra hingga 20-30 persen dari sebelumnya.

Hingga saat ini, Powerbrain telah menjalin kemitraan dengan puluhan perusahaan ternama, antara lain Pertamina, Mitsubishi Motors, Bukalapak, Shopee, Net, Kimia Farma, DB Schenker, dan Suvarna Jakarta. (MAP) ***