Mahasiswa di Labuan Bajo Angkat Bicara Soal Turnamen Bupati Cup 2022
redaksi - Kamis, 17 Februari 2022 19:44LABUAN BAJO (Floresku.com) - Seorang mahasiswa di Labuan Bajo, Simfroanus Gusti angkat bicara terkait penyelenggaraan Bupati Cup 2022.
Saat ditemui media ini di Labuan Bajo, Kamis, 17 Februari 2022, Gusti demikian ia disapa mengatakan bahwa sebagai mahasiswa ia sangat bosan dengan kegiatan belajar mengajar secara daring atau dari rumah.
Oleh karena itu, ketika beberapa bulan terakhir ini PPKM di Manggarai Barat agak longgar, maka dirinya sedikit senang, karena dengan demikian ia bisa bertemu bersama teman-temannya di kampus.
- Film Dokumenter Perlawanan Para Petani di Manggarai atas Proyek Pertambangan Diputar di Karot, Ruteng Sabtu Ini
- Antonius Pertapa Buka Kios Sembako dan Gerai HP Berkat Kredit LPDB Kopdit Obor Mas
- Singapore Airlines Terbang Kembali ke Bali, Kemenparekraf Berharap Picu Kebangkitan Ekonomi
Namun, dia juga cemas ketika virus Covid-19 ada lagi di Labuan Bajo. Itu artinya, jika lonjakan kasus Covid-19 semakin meningkat maka pembatasan sosial juga akan semakin ketat.
Hal yang semakin membuat Gusti cemas dan bingung adalah perdebatan tentang lanjut atau tidaknya turnamen Bupati Cup di Labuan Bajo.
"Hal paling membingungkan dan mencemaskan saya ketika banyak orang di Labuan Bajo memperdebatkan soal lanjut atau tidaknya turnamen Bupati Cup 2022", kata Gusti.
Gusti melanjutkan, turnamen Bupati Cup seharusnya tidak boleh diperdebatkan, karena seluruh masyarakat Manggarai Barat dan juga mahasiswa sudah merasakan bagaimana Covid-19 itu menggerogoti seluruh ruang gerak manusia.
"Artinya, ketika Covid-19 belum memporak-porandakan kehidupan di Labuan Bajo, kita jangan mengundangnya dengan sengaja melalui turnamen Bupati Cup. Ketika turnamen itu dipaksakan, maka lonjakan kasus Covid-19 pasti akan bertambah dan pembatasan sosial skala besar pasti akan terjadi. Dengan demikian,, kita akan kembali ke masa di mana Covid-19 ini mematikan seluruh aktivitas masyarakat. Apa kita tidak kapok", tegas Gusti.
Oleh karena itu, Gusti menyarankan agar pucuk pimpinan Manggarai Barat, Bupati Edi Endi harus memberikan sikap yang tegas agar turnamen Bupati Cup itu segera ditunda sampai situasinya benar-benar aman.
"saya mohon Bapak Bupati segera ambil sikap yang tegas. Turnamen itu ditunda sampai kondisi benar-benar aman. Atau dibatalkan saja. Kasian kami mahasiswa, sudah sangat lama kuliah secara daring", tutur Gusti yang adalah koordinator PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo itu. (Tedy N). ***