Mengintip Pesona ‘Meko’ di Flores Timur
redaksi - Senin, 01 November 2021 09:54ADONARA (Floresku.com) - Mungkin banyak orang yang belum mendengar nama Meko, destinasi wisata di kawasan Adonara, Kabupaten Flores Timur atau Flotim di Nusa Tenggara Timur.
Padahal, Meko punya dua pesona alam yang luar biasa. Pertama, pulau atau hamparan pasir timbul di tengah laut itu disebut warga setempat sebagai Pasir Timbul Meko.
Dinamai pasir timbul, lantaran terdapat gundukan pasir di tengah laut seperti pulau kecil tak berpenghuni. Luasnya kurang lebih tidak sampai satu kilometer persegi. Pasir putih yang sedikit berwarna pink ini kontras dengan warna laut yang biru kehijauan.
- NTT, Termasuk 7 Provinsi yang Jadi Perhatian Khusus Penyaluran BST atau BLT Rp300 per Bulan
- Diduga Alas Hak Palsu, Masyarakat Adat Terlaing Somasi Fabianus Wakam
- Galeri Foto Acara Penjemputan Imam Baru, RD Ignasius Azevedo Viarez di Paroki St. Klaus Kuwu, Manggarai
Pasir warna pink itu berasal dari karang yang hancur. Keindahan ini tampak sempurna dengan dipadu pulau-pulau berwarna hijau yang subur. Tak ada ombak di pantai pasir itu, hanya riak-riak kecil yang menyapu pasir putih yang lembut. Jika air laut pasang, pulau itu akan tenggelam.
Kedua, adalah pesona alam bawah laut. Alam bawah laut di Perairan Meko dan sekitarnya sudah memiliki "brand" yang kuat karena menjadi salah satu tujuan pelaksanaan lomba foto bawah laut selain Kabupaten Alor dan Sikka, yang melibatkan para fotografer terseleksi dari berbagai negara. "Dalam berbagai kesempatan juga wisatawan mancanegara sering berkunjung ke daerah itu dengan kapal-kapal yacht mereka," katanya.
Namun, Keindahan Pasir Timbul Meko harus dibayar dengan perjalananan yang cukup panjang. Dari Pelabuhan Pelni Larantuka di Kota Larantuka, kita harus menyeberang ke pelabuhan Tubilota di Pulau Adonara dengan menggunakan kapal motor dengan lama tempuh sekitar 10 menit.
Sampai di Pulau Adonara, transportasi umum sangat minim. Karena itu, sewa mobil jadi cara yang tepat menuju ke Dusun Meko yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari pelabuhan kapal motor tadi.
Dusun Meko dihuni Suku Bajo yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Sehari-hari dengan sampan kecil, mereka menebar jaring untuk menangkap ikan.
Suku Bajo di Dusun Meko, mata pencahariaanya sebagai nelayan.Warga dusun Meko ini pun bisa mengantarkan traveler yang inging menikmati pesona Pasir Timbul Meko. Anda bisa menyewa perahu nelayan lokal dengan harga Rp 400 ribu pulang pergi.
Dalam perjalanan, kita akan melintasi Laut Meko yang airnya sangat jernih. Sehingga sepanjang jalan, terumbu karang warna warni menjadi pemandangan bawah laut yang menakjubkan.
- SENDAL SERIBU, Senin, 01 November 2021: Menjadi Orang yang Disebut Berbahagia
- Ingat! Jangan Lakukan Ini Saat Dalam Penerbangan
- Para Pemimpin G20 Memperbarui Komitmen untuk Membatasi Pemanasan Global
Pemandangan di darat pun tak kalah indah. Jika melihat ke belakang akan melihat Ile (Gunung) Boleng. Di sisi kiri dan kanan ada Bukit Sandosi dan Lembata. Sementara di depan, ada Gunung Api.
Secara aksesibilitas, menuju Pasir Timbul Meko bisa melalui Kota Larantuka yang bisa dijangkau dengan dua penerbangan dari Kupang. Yaitu, pada pagi hari menggunakan Trans Nusa dan sore hari menggunakan Wings Air. Alternatif lain, via Maumere dengan menempuh perjalanan darat 4 jam.
Terkait Amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel dan restoran yang memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan juga sudah tumbuh berkembang di Flores Timur ini. Di Kota Larantuka sudah ada homestay dan hotel dengan fasilitas yang bagus dan harga yang cukup terjangkau.
Jadi, kalau ke Flores,Timur jangan sampai lupa berkunjung ke Pasir Timbul Meko! ***