Menjelajah dan Merawat Pesona Bawah Laut di 'Teras' Desa Lewomada, Talibura
redaksi - Sabtu, 12 April 2025 14:52
MAUMERE (Floresku.com) – Desa Lewomada memang pantas dikembangkan menjadi desa wisata. Pasalnya, selain memilki daya pikat wisata budaya dan alam di daratan, desa ini memendam pesona wisata bawah laut yang luar biasa.
Tak heran, soalnya wilayah laut yang menjadi ‘teras depan’ Desa Lewomada itu berada sangat rapat atau bertentangga dekat dengan Teluk Maumere yang dikenal sebagai ‘surga bawah laut’ karena taman lautnya yang begitu indah.
Hasil penelitian Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) selama 2006-2012 menyebutkan, terumbu karang di Teluk Maumere sudah 90 persen pulih setelah diterjang tsunami tahun 1992.
Penelitian itu mengungkapkan terddapat ribuan jenis biota laut yang hidup dalam perairan ini. Makanya, Teluk Maumere menjadi salah satu destinasi penting di Flores.

Kawasan ini pernah dicanangkan Frans Seda, mantan Menteri Perhubungan (1968-1973) dalam Kabinet Pembangunan I sebagai salah satu pusat wisata bahari di Flores.
Tahun 1992, Seda membangun pusat pemondokan dan penginapan di pantai Teluk Maumere, yang dikenal dengan "Sao Wisata", dan masih bertahan sampai hari ini. Teluk itu memiliki luas 59.450 hektar.
Tahun 1950-1985, warga pesisir Teluk Maumere sering memberi sesajian kepada leluhur, yang diyakini penghuni teluk.
Tradisi itu untuk menjaga keharmonisan antara alam laut dan manusia yang menjadikan laut sebagai sumber hidup, menjaga kelestarian lingkungan, dan populasi biota (ikan) laut yang melimpah.
Setelah 1985, tradisi itu hilang sampai terjadi gempa disusul tsunami melanda pada 12 Desember 1992.
Tsunami 1992 ikut menghancurkan taman laut di Teluk Maumere. Kondisi bawah laut memprihatinkan. Saat itu pulau-pulau kecil yang berada di dalam Teluk Maumere mengalami kerusakan parah, termasuk taman bawah lautnya.

Untuk memulihkannya lagi, Frans Seda pernah menggelar festival menyelam di teluk itu.
Ratusan turis asing hadir mengikuti festival itu. Peserta yang juara diberi hadiah berupa tenun ikat asal Sikka dan suvenir lainnya.
Syangnya, setelah Seda meninggal tahun 2009, tidak ada lagi yang mempromosikan teluk itu.
Namun, mengingat pesona kawasan ini yang menawan, minat pengusaha membangun penginapan di sepanjang Teluk Maumere pun tinggi.
Kini, puluhan penginapan dan restoran hadir di bibir Teluk Maumere, antara lain Budi Sun Flores Diving Resort, Coconut Garden Beach Resort, Sea World Club Beach Resort, Capa Beach Resort, dan Maumere Liveaboard Diving.
Hasil penelitian LIPI dan Coremap menyebutkan, Teluk Maumere sangat menarik untuk snorkeling,diving, berenang, memancing, dan bertamasya. Bahkan, aktivitas itu bisa dilakukan dari jarak 200 meter dari pantai.
Di dalam teluk yang berbentuk huruf U raksasa itu terdapat belasan pulau kecil, menyebar dari ujung timur sampai ujung barat, dari ujung utara sampai ujung selatan.
Pulau-pulau itu antara lain Pangabatan, Babi, Sukun, dan Panama Besar, Pulau Besar, dan Pulau Rusa.
Pesisir teluk dan pulau-pulau kecil di dalamnya memiliki keindahan yang luar biasa dengan hamparan pasir putih yang memanjang hingga belasan kilometer, hamparan pohon kelapa, dan tumbuhan pesisir lain.
Sebut saja pantai Tanjung Darat, pantai Pangabatan, pantai Kolisia, pantai Ndete, dan pantai Dua Tanjung.
Kandungan endemik Teluk Maumere, yakni ikan karang, dengan ratusan spesies, seperti ikan jenis Neoglyphyidodon melas dari famili Pomacendriadae dan Pseudanthias huctii dari famili Serranidae, Caecio terres dari Famili Caesionidae, Chromis xanthura, Chromis ternatensis.
Ikan dascyllus melanurus, ikan Amblygyphydodon curracao, dari Famili Pomacentridae, dan Caesio teres sangat indah bentuk dan warnanya.
Mengutip Kompas, Mich Stone (49), turis asal Australia yang menyelam di Teluk Maumere pada Desember 2015, menyebutkan, keindahan taman laut Teluk Maumere mirip taman laut di Bunaken, Sulawesi Utara.
Bedanya Bunaken jauh lebih terkenal karena penataan dan promosi. Berbagai jenis tumbuhan laut, termasuk jenis endemik hidup dan berkembang di Teluk Maumere, sama hanya kurang dikenal orang.
Ia mengaku tak pernah bosan saat melakukan diving sambil mengambil gambar bawah laut.
Hasil gambar yang dimilikinya tidak jauh berbeda dengan hasil gambar yang diambil saat melakukan pemotretan di teluk Bunaken. "Ini (Teluk Maumere) surga yang masih tersembunyi. Sayangnya kurang promosi," kata Mich.
Tonggak Teluk Maumere di Bagian Timur
Teluk Maumere yang dibentuk oleh garis pantai menyerupai U memang sangat luas, panjangnya mencapai 120 km.
Teluk ini terdiri dari daerah cekungan yang dimulai dari barat yaitu pantai Wuring, Maumere, Waiara hingga di timur pantai Patiahu.
Tonggak U paling barat adalah Tanjung Koro dan Watu Manuk, Kecamatan Magepanda, sedangkan tonggak paling timurnya adalah Tanjung Darat, Kecamatan Talibura.
Persis di depan Tanjung Darat, terdapat beberapa gugusan pulau di antaranya Pulau Kojadoi, Pulau Dambila, Pulau Pangabatang dan Pulau Babi.
Sebagian besar orang mengira sebagian dari guguasan pulau-pulau ini sudah tenggelam saat tragedi tsunami tahun 1992. Ternyata dugaan itu keliru. Pulau-pulau tetap eksis hingga saat ini.
Gugusan pulau-pulau terebut bahkan menyuguhkan pesona yang mengagumkan karena pantai pasir putih yang dihiasi pohon kelapa yang begitu banyak.
Laut di sekitar gugusan pulau tersebut memendam keindahan yang uar biasa.
Ada aneka ragam terumbu karang yang unik beserta biota laut lainnya.
Bahkan, pada saat tertentu tampak lumba-lumba berdatangan ‘menari-nari’ di perairan ini.

Uniknya pula, antara Tanjung Darat, Pulau Flores dan Pulau Pangabatang terdapat semacam ‘jembatan pasir alamiah’.
Menurut warga lokal, pada saat pasang surut mereka bisa berjalan kaki dari Tanjung Darat ke Pulau Pangabatang, begitu pula sebaliknya
Pesona Bawah Laut Pantai Lewomada
Secara geografis, laut Pantai Lewomada berada di ‘luar’ wilayah U, Teluk Maumere.
Pasalnya, wilayah laut itu berada di agak ke sebelah timur dari gugusan pulau-pulau yang disebut di atas.
Namun, seperti di wilayah U, kawasan laut ini menyimpan keindahan bawah laut yang juga sangat mempesona.
Ada aneka jenis terumbu karang dan spesies ikan hias dan biota laut lainnya.
Kepala Desa Lewomada Dominikus Pondeng mengatakan, selain datang untuk mengagumi keindahaan dan pasir putih di Hi’a Beach, ada wisatawan, terutama para divers suka melakukan diving di laut di ‘teras’ depan wilayah desa ini.
“Ibu bisa lihat sendiri, foto-foto indah taman bawah laut yang dibuat para divers,” kata Dominikus sembari memperlihatkan sejumlah foto.

Untuk melestarikan keindahan taman laut, Dominikus menambahkan, pemerintahan desa berkolaborasi dengan Maumere Dive Community (MDC) melakukan transplatasi terumbu karang.
Kegiatan transplantasi perdana terjadi pada pada akhir tahun 2023 lalu.
- https://floresku.com/read/pemdes-lewomada-lakukan-transplantasi-terumbu-karang
Dalam kegiatan itu Pemdes Lewomada dan MDC menurunkan 20 media meja dari besi yang sudah dirakit dan 30 batang cor balok.
“Sekarang terumbu karang hasil transplatansi itu sudah bertunas dan bertumbu,” pungkasnya. (Silvia). ***