Nikolaus Nama Payon: Pendidikan Agama Dan Keagamaan Perlu Perubahan

redaksi - Kamis, 03 Juni 2021 10:19
Nikolaus Nama Payon: Pendidikan Agama Dan Keagamaan Perlu  PerubahanNikolaus Nama Payon (tengah) saat membuka kegiatan Pelatihan Pendidikan Multikultural Angkatan II yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Denpasar, di Aula Workshop MAN Ende (sumber: Rian)

ENDE (Floresku.com) Pendidikan agama dan keagamaan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang dapat memberikan kontribusinya dalam menanamkan nilai-nilai keragaman, saling memahami dan menerima perbedaan sesama warga yang berbeda etnik, sosial, budaya dan agama yang bersumber dari ajaran agama.

Hal ini di ungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende Nikolaus Nama Payon, S.Ag. yang mewakili Kepala Kantor membuka kegiatan Pelatihan Pendidikan Multikultural Angkatan II yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Denpasar, di Aula Workshop MAN Ende, Kamis (3/6).

Nikolaus Payon menambahkan bahwa masa depan sistem pendidikan agama dan keagamaan perlu melakukan perubahan. Perubahan mendasar dengan mengembangkan paradigma keragaman, demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif merupakan langkah strategis untuk membangun kembali masyarakat dan bangsa Indonesia  yang lebih bermartabat dan keberadaban. Ini perlu dan penting untuk dijalankan, " jelas mantan Kasi Pendkat Ngada.

"Pendidikan agama dan keagamaan diharapkan dapat berikan tawaran alternatif bagi berkembangnya etika sosial yang lebih humanistik dan multikultural yang bersumber dari ajaran-ajaran agamanya itu," lanjutnya berharap.

Dalam kesempatan berbeda ibu Valentina Ke S.Ag salah seorang peserta saat diminta tanggapan terkait pentingnya kegiatan Pelatihan Pendidikan Multikultural Angkatan II yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Denpasar mengatakan bahwa terimakasih banyak dan bahagia sekali bisa dipilih untuk ikut kegiatan Multikultural Angkatan II tahun ini.

" Iya Ini yang pertama kali diberikan kesempatan dan terima kasih banyak kepada pihak pemerintah Kementerian Agama melalui Balai Diklat Keagamaan Denpasar dan Kantor Kemenag Ende yang sudah memberikan waktu dan kesempatan ini," ungkapnya penuh semangat.

Valentina Ke yang juga merupakan guru pendidikan agama katolik pada SDK Ende 2 juga menyatakan bahwa akan siap untuk mengikuti keseluruhan proses serta segala aturannya yang ditetapkan selama masa kegiatan berlangsung.

"Siap ikuti proses dan taat aturan, terlebih tentang penerapan Protokol Kesehatan, mengingat kegiatan ini penting sekali bagi kami pak, karena dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan serta sikap kami dalam melaksanakan tugas secara profesional. Dengan berbekal pemahaman terhadap Paradigma Keragaman yang harus dikembangkan, kami akan belajar bersama,"tuturnya.

Lebih lanjut selain itu, kegiatan ini juga menjadikan kami sebagai pembaharu, perekat persatuan dan kesatuan bangsa serta memantapkan orientasi sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat yang berkultur," lanjut Valentina Ke sambil membaca catatannya.

Perlu di ketahui kegiatan ini menghadirkan 40 orang peserta yang terdiri dari Guru Pendidikan Agama  Dan Keagamaan serta Penyuluh Agama yang berstatus PNS maupun Non PNS di Kabupaten Ende ini,  dan dilaksanakan selama enam hari sejak tanggal 31 Mei hingga 05 Juni 2021. (Rian)

RELATED NEWS