Nyaris Jual Rumah, Ini Kisah Polisi Berpangkat Bripka di Manggarai Yang Dirikan Sekolah TK bagi Anak Kurang Mampu

redaksi - Rabu, 14 Juni 2023 12:05
Nyaris Jual Rumah, Ini Kisah Polisi Berpangkat Bripka di Manggarai Yang Dirikan Sekolah TK bagi Anak Kurang MampuBripka Syamsuddin, TK Deen Assalam Ruteng (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Bripka Syamsuddin, seorang anggota Polisi yang bertugas di Polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur diketahui sukses mendirikan sekolah Taman Kanak-Kanak (TKK) bagi sejumlah anak yang berasal dari keluarga kurang mampu di Kota Ruteng.

Diketahui, sekolah yang diberi nama TK Deen Assalam Ruteng tersebut berlokasi di Kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai. 

Saat ini, sekolah TK Deen Assalam tercatat sebagai sekolah terakreditasi B.

Kepada wartawan pada Selasa 13 Juni 2023, Bripka Syamsuddin mengisahkan bahwa untuk membiayai pendirian sekolah TK tersebut, dirinya rela merogoh kocek sendiri dengan mengajukan kredit berkali-kali di Bank hingga nyaris menjual rumah.

"Untuk biaya ya saya harus kredit di Bank berkali-kali bahkan terakhir itu nyaris jual rumah" Ungkap Bripka Syamsuddin.

Meski merasa sulit dalam pembiayaan, lanjut Bripka Syamsuddin, dirinya bersama istri mengaku bahagia setelah melihat anak-anak yang tamat bisa mengikuti ke jenjang pendidikan SD dengan memiliki kemampuan bisa membaca dan menulis.

"Jujur dibalik banyaknya kesulitan dalam membangun sekolah ini, saya bersama istri saya merasa bahagia setelah melihat anak sudah memiliki bekal ketika masuk pendidikan Sekolah Dasar (SD)," ujarnya.

Lebih lanjut, ketika disentil terkait motivasi di balik pendirian sekolah Taman Kanak-Kanak Deen Assalam ini, Bripka Syamsuddin mengatakan bahwa sekolah formal ini didirikan selain karena jumlah sekolah madrasah di Ruteng masih terbatas.

Sekolah TK Deen Assalam juga didirikan setelah dirinya melihat bahwa masih ada anak-anak usia dini, khususnya yang lahir dari keluarga tidak mampu dan juga anak yatim piatu tidak menikmati pendidikan seperti anak-anak lain pada umumnya.

"Setelah saya merefleksi, saya menyadari bahwa saya ini juga sebetulnya lahir dari keluarga tidak berada. Dan berangkat dari sana, saya berpikir bahwa anak-anak dari keluarga tidak berada juga harus bisa sekolah seperti anak-anak lain pada umumnya,Deen Assalam. Anak-anak kami begitu banyak tapi sekolah untuk menampung mereka terbatas" tutur Bripka Syamsuddin. (Jivansi). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS