Parah! Mobil Jadi Lapak di Pinggir Jalan Pasar Batu Cermin Labuan Bajo, Pedagang di Dalam Pasar Resah
redaksi - Jumat, 29 April 2022 17:02LABUAN BAJO (Floresku.com) - Kondisi Pasar Rakyat Batu Cermin-Labuan Bajo semakin memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh geliat para pedagang yang semakin menjadi-jadi dan susah diatur.
Pantauan media ini, Jumat, 29 April banyak mobil berjejer di luar pagar pasar tepatnya di pinggiran jalan. Mobil-mobil tersebut menjadi lapak sayuran, bahkan sangat mendominasi proses penjualan sayur di Pasar Batu Cermin.
Para pembeli tidak mau masuk ke dalam pasar karena persedian sayur di mobil-mobil itu cukup banyak dan bervariasi.
Padahal, kebanyakan sayuran di dalam pasar itu dibeli borongan oleh pemilik lapak di dalam pasar dari mobil-mobil itu. Meskipun demikian, mobil-mobil itu tetap stay di luar pasar sambil menunggu pembeli datang dan menawarkan aneka jenis sayur dengan harga yang murah.
- Advokat 'Perekat Nusantara' Apresiasi Sukses Densus 88, Kembalikan 391 Anggota Jaringan NII Cabut Baiat dan Kembali ke NKRI
- SENDAL SERIBU, Jumat, 29 Aprill 2022: Pesta Wajib St Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
- Komisi JPIC Keuskupan Ruteng Gelar Penguatan Kapasitas Seksi JPIC Paroki Se-Keuskupan Ruteng
Sayur di dalam mobil itu sangat laris karena harganya cukup murah. Hal ini membuat penjual di dalam pasar kewalahan menjual sayurannya karena minimnya pembeli yang masuk ke dalam pasar.
Dampak dari hadirnya mobil-mobil itu membuat para pedagang di dalam pasar kewalahan, karena minimnya pembeli. Sehingga, terkadang sayur yang mereka jual tunggu dua hari baru laku.
Regina Jenia salah satu pedagang sayuran di Pasar Batu Cermin mengaku kewalahan dengan adanya mobil-mobil di luar pasar yang terus merebut pembeli.
"Sayur di mobil itu sangat laris karena mereka jual di luar pasar. Kami beli di mereka, tapi mereka tetap jual juga dengan harga murah kepada masyarakat. Kami sebenarnya hanya mau ambil keuntungan seribu rupiah saja, tapi itu tidak bisa karena mereka selalu tinggal dan jual di luar pasar", kata Regina.
Vitalis Ngabut, salah satu petugas parkir di pasar itu menyampaikan bahwa pihaknya sudah menegur berkali-kali, tapi tidak ada respon. Mereka tetap menjual dengan menggunakan mobil.
"Mereka jual antara pukul 06.00 sampai 08.00 Wita, setelah itu istirahat. Setelah habis jam kantor dari Dinas Perhubungan tepatnya jam 16.00 wita mereka mulai jualan lagi dengan menggunakan mobil. Pihak Dinas Perhubungan sudah melarang berkali-kali, tapi mereka tetap menjual dengan menggunakan mobil", kata Vitalis Ngabut.
Berdasarkan informasi sejumlah pedagang di pasar itu, mobil-mobil yang berjejeran di luar pagar itu berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada. Mereka membawa begitu banyak jenis sayuran dan menjualnya dengan harga yang cukup murah. (Tedy N.). ***