Advokat 'Perekat Nusantara' Apresiasi Sukses Densus 88, Kembalikan 391 Anggota Jaringan NII Cabut Baiat dan Kembali ke NKRI

redaksi - Jumat, 29 April 2022 10:42
Advokat 'Perekat Nusantara' Apresiasi Sukses Densus 88, Kembalikan 391 Anggota Jaringan NII Cabut Baiat dan Kembali ke NKRIPetrus Selestinus, Koordinator TPDI dan Advokat PERADI (sumber: Dokpri)

JAKARTA (Floresku.com) -Sejumlah Advokat yang tergabung dalam Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara); Petrus Selestinus, Carrel Ticualu, Daniel T. Masiku, Romanus M. Kota, Robert B. Keytimu, Pitria Nintyas, Manihar Situmorang, Bonifasius Gunung, Eka Ardianto dkk. mengapresiasi langkah Densus 88 AT Polri dan BNPT dalam menindak jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar).

Langkah persuasif dan tegas Densus 88, BNPT dan Pemda setempat telah berhasil dalam proses deradikalisasi sehingga ratusan anggota NII mencabut baiat dan berikrar kembali ke NKRI. Ini merupakan prestasi besar Densus 88 melakukan pendekatan soft melalui metode deradikalisasi dan telah berhasil dengan sangat baik.

"Kita mengapresiasi langkah tegas dan persuasif Densus 88, BNPT di Sumbar, melalui upaya deradikalisasi terhadap 1.120  orang yang tergabung dalam NII dan berhasil mengembalikan 391 anggota NII mencabut baiat dan menyatakan sumpah setia kepada NKRI," ujar Koordinator Advokat Perekat Nusantara Petrus Selestinus saat ditemui di Kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis, 28 April 2022. 

Perwakilan dari jaringan anggota Negara Islam Indonesia (NII) memegang bendera Merah Putih ketika pembacaan sumpah saat acara cabut baiat massal mantan anggota Negara Islam Indonesia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu , 27 April 2022 (Sumber: Istimewa). 

Petrus menegaskan, berbagai langkah yang dilakukan oleh Densus 88, BNPT dan pemerintah untuk memberantas terorisme dan radikalisme di Indonesia, mulai dari soft approach sampai hard approach harus didukung, yang terpenting, kata Petrus, perlu dukungan masyarakat luas agar radikalisme dan terorisme bisa dutumpas dan tidak diberi ruang sejengkalpun di NKRI.

"Radikalisme dan terorisme itu sebuah ancaman nyata yang bisa menghancurkan NKRI. Karena itu, kedepan penindakan terhadap terorisme, juga menjangkau radikalisme karena merupakan satu kesatuan delik yang tidak dapat dipisahkan dan harus dipidana bersama-sama. 

Semua pihak harus bersatu mendukung dan memberantas melalui peran kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi demi mendukung upaya Densus 88 dan BNPT dalam memberantas terorisme," imbuh Petrus.

Senada dengan Petrus, Anggota Advokat Perekat Nusantara Daniel Tonapa Masiku juga mengingatkan bahwa terorisme dan radikalisme merupakan ancaman nyata bagi keutuhan NKRI. Karena itu, kata dia, negara harus tegas dalam menghadapi mereka.

"Apalagi menjelang tahun-tahun politik, kelompok-kelompok radikal dan jaringan teroris akan memanfaatkan momentum tersebut. Karena itu, semua pihak harus waspada, jangan sampai agenda politik dan demokrasi diboncengi oleh mereka," ungkap Daniel.

Daniel juga meminta ketegasan partai politik agar tidak memberikan ruang kepada kelompok ini, apalagi memanfaatkan demi kepentingan elektoral. Menurut dia, taruhannya terlalu besar jika memanfaatkan kelompok radikal dan terorisme untuk mendapatkan keuntungan elektoral semata.

"Perekat Nusantara mengingatkan partai politik yang menjadi peserta pemilu agar tidak memberikan ruang kepada kelompok radikal dalam kontestasi Pileg dan Pilpres mendatang. Saringan utamanya ada di parpol karena mereka yang punya wewenang untuk mengusung caleg dan capres-cawapres. Ini harus menjadi komitmen parpol," pungkas Daniel.

Carrel Ticualu, salah satu pendiri Perekat Nusantara, menegaskan bahwa sebanyak 391 orang anggota kelompok NII di Padang, Sumatera Barat mencabut baiat dan menyatakan sumpah setia kepada NKRI di Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (27/4/2022), harus terus dibina dan dijadikan mitra kerja dalam tugas kontra radikalisasi dan seradikalisasi. 

Kegiatan atau peran kontra radikalisasi dan deradikalisasi harus diperluas ke berbagai organisasi profesi dan Perekat Nusantara siap mengambil bagian dalam peran kontra radikalisasi dan deradikalisasi bersama Denaus 88 dan BNPT.

Tugas berat Densus 88 sangat berat, publik jangan biarkan Densus 88 Antiteror Polri bekerja sendiri, perlu peran partisipatif organisasi kemasyarakatan dan organisaai profesi, dimana Perekat Nusantara akan menjadi mitra BNPT dan Densus 88 dalam memerangi terorisme.***

RELATED NEWS