Sangat Kontradiktif, Pengembangan Ekowisata BPOLBF di Hutan Bowosie Labuan Bajo Justru Banyak Tumbangkan Pohon

redaksi - Kamis, 28 April 2022 15:10
Sangat Kontradiktif,  Pengembangan Ekowisata BPOLBF di Hutan Bowosie Labuan  Bajo Justru Banyak Tumbangkan PohonKondisi hutan Bowosie yang digusur oleh BPOLBF. (sumber: Tedy N)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Sebuah kejanggalan terjadi di proyek pengembangan ekowisata di kawasan hutan Bowosie yang dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). 

Kejanggalan ini terletak pada inkonsistensi  konsep pariwisata berbasis alam atau ekowisata yang digagaskan oleh BPOLBF sendiri.

Berdasarkan rencana kerja BPOLBF, pengembangan ekowisata di hutan Bowosie lebih banyak menanam daripada menebang pohon. 

Namun, fakta di lapangan justru  sangat kontradiktif dengan rencana tersebut.  Yang  di lapangan  BPOLBF justru  menumbangkan banyak pohon di lahan tersebut.

Berdasarkan pantauan media ini, Kamis 28 April 2022, BPOLBF melalui kontrakor pelaksana terus melakukan penggusuran dengan menumbangkan pohon-pohon milik warga yang sudah ditanam beberapa tahun lalu. 

Hal ini yang membuat kondisi hutan yang sebelumnya asri dan alami, kini di beberapa titik menjadi sangat gersang akibat aksi penggusuran itu.

Fakta di lapangan sekarang ini juga sangat tidak sesuai dengan keterengan  BPOLBF yang dimuat oleh media Floresku.com tanggal 8 Maret 2022. 

Waktu itu  BPOLBF dan  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerangkan bahwa pihaknya sedang mengembangkan kawasan pariwisata berkelanjutan di hutan Bowosie. 

Langkah awalnya adalah mengembalikan kondisi hutan agar menjadi seperti semula.

"Banyak titik lokasi yang ditebang, bahkan sebagian besar dibakar oleh pihak tidak bertanggung jawab. Kami harus lakukan peremajaan agar hutan terlihat asri kembali. Karena wisata hutan daya tarik tentunya pepohonan. Bagaimana bisa menarik wisatawan jika pohonnya ditebang dan dibakar,” ujar Direktur Utama BPOPLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Senin, 7 Maret 2022.

Untuk diketahui, hutan Bowosie secara global tercatat sebagai Key Diversity Area (KDA). Artinya, hutan Bowosie menjadi tempat terpenting di dunia untuk berbagai spesies dan habitat lainnya. 

Citra ekosiwsata Labuan Bajo akan menjadi buruk di mata dunia jika BPOLBF terus melakukan penggusuran dan  pembangunan jalan baru dengan cara merambah hutan atau menebang pohon-pohon. (Tedy N.) ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS